Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Prof. Ir. Dwiwahju Sasongko, MSc., PhD., Peneliti di Pusat Penelitian Energi Baru dan Terbarukan dan Purnabakti Guru Besar Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung (ITB). (Dok. Delta Dunia Group)

Jakarta, FORTUNE - Purnabakti Guru Besar Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung (ITB), Dwiwahju Sasongko menyebutkan batu bara masih akan berperan krusial di tengah proses transisi energi.

Keyakinannya itu didasari oleh inovasi teknologi di bidang batu bara yang masih terus berkembang, yang bermanfaat untuk menanggulangi problem yang timbul dari salah satu sumber daya alam itu. Misalnya, penggunaan teknologi untuk mengonversi emisi CO2 batu bara menjadi methanol atau pemanfaatan abu terbang (fly ash) sebagai absorbent (zat penyerap).

"Gunakan batu bara secara bijak. Artinya, ada teknologi lain yang dapat menangani masalah," kata Peneliti di Pusat Penelitian Energi Baru dan Terbarukan itu kepada pers saat ditemui di Senayan, Jakarta, Rabu (17/7).

Apalagi, saat ini Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) tengah direvisi oleh pemerintah. Dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VII DPR (8/7), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, perubahan atas aturan itu perlu dilakukan karena realisasi pertumbuhan ekonomi pada 2015–2023 tak sesuai proyeksi sebelumnya.

Editorial Team

Tonton lebih seru di