BUSINESS

Astra Luncurkan Layanan Pembayaran Digital AstraPay

AstraPay telah memiliki 2,2 juta registered user.

Astra Luncurkan Layanan Pembayaran Digital AstraPayAplikasi AstraPay. (ShutterStock/farzand01)

by Bayu Pratomo Herjuno Satito

15 September 2021

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Astra Internasional Tbk. secara resmi meluncurkan platform layanan pembayaran digitalnya yang bertajuk AstraPay. Aplikasi ini tidak hanya memudahkan masyarakat dalam berbagai pembayaran berbagai produk-produk Astra, namun juga dapat berfungsi sebagai dompet digital yang memudahkan penggunanya mengatur keuangan sehari-hari.

“AstraPay adalah salah satu inovasi terbaru dari Astra yang akan menjadi e-money yang akan dipakai dalam ekosistem Astra. Kami akan fokus pertama-tama untuk pengembangan AstraPay di ekosistem Astra,” ujar Direktur Astra internasional, Suparno Djasmin, dalam acara Grand Launching AstraPay bertema #awaliceritamudisini, Rabu (15/9).

Menurutnya, AstraPay telah terkoneksi dengan berbagai produk layanan Astra Group, baik di bidang otomotif maupun finansial. AstraPay juga sudah menerapkan pembayaran dengan QRIS pada lebih dari 2.300 outlet milik Astra. “Tentunya juga bisa melayani pembayaran dengan QRIS di lebih dari 7,5 juta merchant QRIS di seluruh Indonesia,” ucapnya.

Lebih lanjut, Suparno menyampaikan bahwa sebenarnya AstraPay sudah mulai bisa diakses sejak Juli tahun lalu. “Kami telah memiliki 2,2 juta registered user dan kami melihat ini bertumbuh terus dari hari ke hari, minggu ke minggu,” tuturnya.

Latar belakang terbentuknya AstraPay

National Media Gathering, peluncuran AstraPay, Rabu (15/9).National Media Gathering, peluncuran AstraPay, Rabu (15/9). (FORTUNEIDN)

Sementara itu, CEO Astra Financial, Margono Tanuwijaya, mengungkapkan bahwa situasi pasar adalah hal utama yang melatarbelakangi pembentukan ekosistem digital, khususnya platform pembayaran digital, AstraPay. Menurut survey internal Astra, potensi penggunaan uang digital sangat besar di Indonesia, sekalipun konsep ini tidak baru lagi, bahkan sudah terdapat beberapa pemain utama.

“Yang kedua, Astra memiliki ekosistem, dimana jumlah data pelanggan di ekosistem ini sangat besar, yakni sekitar 50 juta lebih pelanggan. Nah, ini bisa menjadi tumpuan bagi AstraPay dalam melakukan penetrasi pasar,” kata Margono.

Lebih lanjut dia mengatakan konsumen yang bisa memiliki lebih dari satu aplikasi pembayaran. Dalam situasi ini, AstraPay dapat menawarkan signifikansi produknya kepada publik dan menjadi pilihan konsumen. “Walaupun suatu hari nanti Covid ini hilang, tapi saya pikir behaviour pelanggan untuk melakukan transaksi secara cashless ini akan tumbuh dari tahun ke tahun,” katanya.

Margono menambahkan bahwa melalui AstraPay, pihaknya juga dapat memetakan perilaku konsumen. Hasil pemetaan ini dapat dijadikan dasar untuk menindaklanjuti apa saja kebutuhan para pelanggan Astra. “Sehingga kami bisa memberikan sebuah layanan yang sesuai dengan kebutuhan customer kami, dan itu ke depan bisa meningkatkan loyalitas customer kami,” ujarnya.

Strategi penetrasi pasar

Ilustrasi pembayaran digital.Ilustrasi pembayaran digital. (ShutterStock/PopTika)