BUSINESS

Penyebab Kelangkaan Chip yang Guncang Industri Global

Chip adalah elemen kunci pada sistem kecerdasan digital.

Penyebab Kelangkaan Chip yang Guncang Industri GlobalIlustrasi chip. (ShutterStock_Connect World)
07 September 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Krisis semikonduktor saat ini sedang melanda pasar global. Lembaga riset independen, Independent Commodity Intelligence Services (ICIS), dalam publikasi daring (30/8) menyampaikan bahwa krisis semikonduktor telah dimulai sejak pertengahan 2020 dan masih terjadi hingga saat ini.

Bahan ini sebenarnya adalah padatan kristal menengah dalam konduktivitas listrik antara konduktor dan isolator. Pada peralatan listrik, semikonduktor digunakan dalam berbagai komponen, seperti dioda, transistor, maupun integrated circuit (IC), serta chip yang seringkali dianggap sebagai ‘otak’ peralatan elektronik berteknologi canggih.

Walau terlihat sederhana, tapi chip cukup penting dalam pengembangan teknologi sebagai elemen kunci untuk sebagian besar sistem elektronik. Saat terjadi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan semikonduktor, maka dunia industri, mulai produsen alat-alat elektronik hingga pabrik kendaraan bermotor mulai panik tentang kelangkaan chip.

Melansir bbc.com, langkanya chip mulai berdampak pada banyak sektor. Konsol game PS5 tengah langka di pasaran; Pabrik Toyota, Ford dan Volvo terpaksa harus memperlambat, bahkan menghentikan sementara produksi di pabrik mereka; sejumlah produsen smartphone juga merasakan kesulitan karena kelangkaan semikonduktor yang menjadi bahan baku komponen elektroniknya.

Dirangkai dari beberapa sumber, berikut adalah beberapa hal yang menyebabkan masalah kelangkaan chip semakin menjadi-jadi.

Kemunculan teknologi jaringan 5G

Pekerjaan Paling Dicari di Indonesia: Digital Marketing Specialist.
Shutterstock/mrmohock

Mengutip Reuters, akar dari krisis ini adalah kurangnya investasi di pabrik manufaktur chip 8-inci yang sebagian besar dimiliki oleh perusahaan-perusahaan Asia. Situasi ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan produksi chip karena permintaan untuk ponsel dan laptop 5G meningkat lebih cepat dari yang diharapkan.

Kemunculan teknologi 5G pun membuat permintaan chip naik dan jadi tambahan beban krisis. Hal itu terbukti dari pembuat chip di luar Amerika Serikat (AS) yang dibanjiri pesanan dari perusahaan China.

Mayoritas produksi chip ada di Asia saat ini, di mana produsen kontrak besar seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd (TSMC) dan Samsung menangani produksi untuk ratusan perusahaan chip yang berbeda. Sementara, perusahaan semikonduktor Amerika Serikat menyumbang 47 persen penjualan chip global, tapi hanya 12 persen manufaktur global yang dilakukan di Amerika Serikat.

Penimbunan dan pemesanan chip di muka oleh beberapa perusahaan teknologi

Museum Mercedes Benz mengungkap perkembangan radio digital.
Mercedes Benz

Related Topics