BUSINESS

IGS Perkuat Peran Pengembangan Gas dan LNG di Tengah Dekarbonisasi

Gas bumi adalah energi bersih yang dinilai paling realistis.

IGS Perkuat Peran Pengembangan Gas dan LNG di Tengah DekarbonisasiIGS. (dok. IGS)
20 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Indonesian Gas Society (IGS) menyatakan komitmennya untuk terus memperkuat perannya sebagai kendaraan dalam pengembangan gas dan Liquefied Natural Gas (LNG) masa depan di tengah tantangan dekarbonisasi.

Chairman IGS, Aris Mulya Azof mengatakan, gas dan LNG adalah sumber energi  memainkan peran penting dalam proses transisi energi. “Gas alam adalah bahan bakar fosil terbersih dan paling fleksibel. Ini kemungkinan menjadi bahan bakar fosil terakhir yang digantikan oleh energi terbarukan dalam beberapa dekade,” ujarnya dalam rilis IGS yang dikutip Fortune Indonesia, Rabu (20/7).

Menurutnya, semua sumber daya Indonesia saat ini saling berhubungan dan memiliki banyak pilihan untuk mencapai nol emisi karbon (Net Zero Emission/NZE). “Target kami (IGS) bervariasi melalui penggabungan gas dengan teknologi carbon capture,” katanya.

IGS sejak 2014 sudah memfasilitasi kolaborasi pemangku kepentingan energi publik dan swasta di Indonesia. Dengan adanya hal ini, transfer pengetahuan dan pengembangan strategi kerja sama akan lebih mudah diciptakan dalam upaya pemenuhan energi dalam negeri. 

Sumber energi yang paling realistis

Ilustrasi tangki gas
Ilustrasi tangki gas. Shutterstock/OlegRi

Aris berpendapat bahwa gas adalah sumber energi yang paling realistis dalam peralihan menuju pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT). Harga gas relatif lebih murah, lebih andal, dan lebih fleksibel, sehingga bisa memungkinkan pencapaian pasokan EBT secara bertahap dengan nilai ekonomi yang layak.

“Kami percaya bahwa pengembangan bersama proyek gas dan energi terbarukan akan mempercepat energi transisi dan membawa dampak efek pengganda teknologi dan ekonomi pada skala global,” kata Aris.

Menurut Aris, saat ini peralihan batu bara ke gas dan dukungan gas pada transisi menuju EBT adalah dua topik yang seringkali diangkat dalam berbagai konferensi iklim tingkat internasional, terutama di Asia.

Pengembangan teknologi baru

Ilustrasi anjungan migas.
Ilustrasi anjungan migas. (Pixabay/466654)

Related Topics