BUSINESS

Usai Keruwetan di Stasiun Manggarai, KAI Lakukan Evaluasi

Penumpukan penumpang terjadi akibat perubahan rute.

Usai Keruwetan di Stasiun Manggarai, KAI Lakukan EvaluasiKRL di Stasiun Manggarai. (Dok. KAI)
31 May 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Kereta Api Indonesia Commuter akan mengevaluasi aturan baru di stasiun Manggarai pada Selasa (31/5), setelah menerapkan perubahan rute atau Switch Over-5 (SO5). Kebijakan ini pun mengakibatkan terjadinya penumpukan penumpang dan keruwetan luar biasa di stasiun tersebut, sejak Sabtu (28/5).

“Dari hasil evaluasi pagi hari ini, KAI Commuter akan mengatur kembali flow pengguna KRL di Stasiun Manggarai khususnya pengguna yang akan menuju arah Bekasi/Cikarang. Mulai siang ini pukul 12.00 WIB perjalanan KRL Lin Cikarang juga akan dilayani di jalur 8 Stasiun Manggarai,” kata VP Corporate Secretary PT KAI Commuter Anne Purba dalam keterangan, Selasa (31/5).

Menuutnya, pengoperasian jalur 8 ini merupakan langkah optimalisasi pola transit pengguna di Stasiun Manggarai karena sudah memiliki akses tangga manual, terdapat fasilitas eskalator, dan lift bagi pengguna prioritas.

Langkah yang ditempuh KAI

ilustrasi : KRL
ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.

Sebelumnya, Anne menyampaikan bahwa KAI telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengatasi keruwetan yang terjadi di Stasiun Manggarai. Pertama, KAI Commuter akan mengoperasikan 6 kereta listrik (KRL) pengumpan atau feeder dari Stasiun Manggarai untuk mencegah terjadinya penumpukan.

KRL feeder ini beroperasi dengan tujuan Duri, Angke, dan Kampung Bandan, namun pada sore hari, angkutan ini akan beroperasi secara situasional.

Langkah berikutnya, KAI akan menggunakan peron 9 Stasiun Manggarai untuk mengurai penumpukan. “Peron 9 merupakan peron keberangkatan kereta bandara, namun saat situasi peron 6 dan 7 padat, peron tersebut dapat digunakan untuk melayani pengguna KRL,” katanya.

KAI juga akan menggencarkan sosialisasi SO5 kepada masyarakat agar semakin terbiasa. “Sosialisasi edukasi yang paling tepat adalah di atas kereta dan stasiun supaya mereka terinfo ketika di stasiun akan transit di mana, kemudian ketika di KRL mereka juga terinfo,” ujarnya.

Perubahan rute KRL

KRL di Stasiun Tanjung Barat. Shutterstock/Dhodi Syailendra

Related Topics