BYD Tarik 115.000 Kendaraannya karena Masalah Desain dan Baterai

- BYD melakukan recall lebih dari 115.000 kendaraan seri Tang dan Yuan Pro karena cacat desain dan risiko keselamatan terkait baterai.
- Penarikan ini merupakan yang terbesar dalam sejarah perusahaan, dengan unit Tang series diproduksi antara 2015 hingga 2017 dan Yuan Pro EV dibuat antara 2021 hingga 2022.
- BYD menargetkan penjualan luar negeri akan menyumbang sekitar 20 persen dari total penjualan global pada tahun ini, meningkat dari kurang dari 10 persen pada tahun sebelumnya.
Jakarta, FORTUNE — Produsen mobil asal Tiongkok, BYD akan melakukan penarikan (recall),terhadap lebih dari 115.000 kendaraan seri Tang dan Yuan Pro yang diproduksi antara 2015 hingga 2022, akibat cacat desain dan risiko keselamatan terkait baterai, menurut pernyataan otoritas pasar Tiongkok (SAMR). Ini merupakan penarikan terbesar dalam sejarah perusahaan.
Dikutip dari Reuters, dalam rencana yang diajukan ke State Administration for Market Regulation, BYD akan menarik 44.535 unit Tang series yang diproduksi antara Maret 2015 hingga Juli 2017 karena adanya cacat desain komponen yang dapat menyebabkan fungsi abnormal. BYD juga akan menarik 71.248 unit Yuan Pro EV yang dibuat antara Februari 2021 dan Agustus 2022 akibat masalah pemasangan baterai.
Penarikan besar ini menyusul langkah BYD pada Januari 2025, saat perusahaan menarik 6.843 unit Fangchengbao Bao 5 plug-in hybrid SUV karena risiko kebakaran.
Sementara itu, pada September 2024, BYD juga menarik sekitar 97.000 unit Dolphin dan Yuan Plus EV karena cacat produksi pada unit kontrol kemudi yang juga berpotensi menyebabkan kebakaran.
Target kenaikan ekspor
BYD sebelumnya memperkirakan penjualan luar negeri akan menyumbang sekitar 20 persen dari total penjualan global pada 2025, didorong oleh perbaikan rantai logistik dan peluncuran model-model baru.
Dilansir dari South China Morning Post, pada 2024, penjualan BYD di luar daratan Tiongkok menyumbang kurang dari 10 persen dari total 4,26 juta unit kendaran yang dikirim. Namun tahun ini, perusahaan menargetkan 800.000 hingga 1 juta unit penjualan internasional dari total proyeksi 4,6 juta unit secara global, menurut Li Yunfei, General Manager Branding dan Hubungan Masyarakat BYD.
“Kami memperkirakan proporsi penjualan luar negeri akan mencapai 20 persen tahun ini,” ujar Li dalam konferensi pers beberapa waktu lalu. “Dalam beberapa tahun ke depan, kontribusi pasar internasional akan semakin besar.”
Ekspansi agresif BYD ini terjadi di tengah meningkatnya persaingan global kendaraan listrik, di mana produsen Tiongkok berlomba-lomba memperluas pasar ke Eropa, Asia Tenggara, dan Amerika Latin, sekaligus menghadapi tekanan regulasi dan tarif impor baru di pasar Barat.