Jakarta, FORTUNE— Cargill siap mengoperasikan refinery minyak sawit baru di Lampung senilai US$200 juta atau sekitar Rp3,31 triliun. Adanya fasilitas sini ditargetkan dapat memperkuat kemampuan perusahaan dalam menyediakan minyak sawit berkelanjutan untuk memenuhi permintaan pelanggan di kawasan Amerika Utara, Eropa, dan Asia.
Perusahan yang telah beroperasi selama 50 tahun di Indonesia ini menegaskan kembali komitmen jangka panjang perusahaan untuk mendukung ketahanan pangan bangsa secara aman, bertanggung jawab, dan berkelanjutan.
Penne Kehl, Asia Pacific Group President of Cargill Agriculture and Trading, mengatakan investasi Cargill di refinery ini menandai era baru kemitraan. “Seiring dengan upaya perusahaan untuk meningkatkan produksi produk kelapa sawit yang aman dan berkelanjutan, serta membangun rantai pasok yang tangguh dan berkontribusi terhadap sistem pangan global yang aman, bertanggung jawab dan berkelanjutan,” katanya dalam keterangan dikutip Selasa (21/10).
Fasilitas ini dirancang untuk dapat mengolah hingga 3.000 metrik ton minyak sawit per hari dan memiliki kapasitas untuk memurnikan satu juta metrik ton minyak sawit yang bersumber secara bertanggung jawab dan dapat ditelusuri setiap tahunnya.
Refinery ini juga dilengkapi dengan instalasi pengolahan air limbah, peralatan hemat energi serta sistem pengelolaan air yang meminimalisir dampak operasional terhadap lingkungan dan juga masyarakat sekitar, sekaligus menjaga standar kualitas produk.
Azlan Adnan, Managing Director, Bisnis Tropical Oil Cargill, mengatakan bersama dengan pabrik dan perkebunan milik Cargill, refinery ini memperkuat rantai pasok terintegrasi Cargill dari hulu ke hilir, dari perkebunan hingga pelanggan, untuk memastikan ketertelusuran dan keberlanjutan yang lebih baik.
“Fasilitas ini akan meningkatkan kapasitas kami untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat atas minyak sawit yang berkelanjutan, sekaligus mempertegas komitmen kami terhadap komunitas di tempat kami beroperasi,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menambahkan terpilihnya Lampung sebagai lokasi pembangunan refinery baru Cargill mencerminkan kepercayaan investor terhadap potensi provinsi Lampung sebagai wilayah yang ramah bagi investasi, serta pertumbuhan sektor industri di Indonesia.
“Investasi ini mendukung pengembangan ekonomi lokal, membuka lapangan kerja, dan berkontribusi pada pertumbuhan berkelanjutan. Kami mengapresiasi kemitraan dengan Cargill dan berharap dapat terus berkolaborasi untuk memperkuat peran Lampung dalam kemajuan Indonesia,” ujarnya.
