Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Contoh Penggunaan Big Data dalam Bisnis, Bisa Dipakai Apa Saja?

Big Data dalam Bisnis
Ilustrasi Big Data - Unsplash/Markus Spiske
Intinya sih...
  • Big data mendukung pengambilan keputusan berbasis data
  • Konsep big data memiliki lima karakteristik utama
  • Penerapan big data dalam berbagai lini bisnis membawa manfaat besar

Transformasi digital menjadi salah satu strategi utama yang diadopsi oleh banyak perusahaan untuk bertahan dan berkembang di era teknologi. Dalam proses ini, big data menjadi fondasi utama yang mendukung pengambilan keputusan berbasis data (data-driven decision making).

Alih-alih mengandalkan intuisi atau pengalaman semata, perusahaan kini mengandalkan data konkret untuk merumuskan strategi bisnis, merespons perubahan pasar, hingga menyusun kebijakan jangka panjang.

Contohnya, dalam sektor ritel, pemanfaatan big data memungkinkan integrasi antara sistem penjualan, inventaris, dan pemasaran. Dengan demikian, data dari toko fisik dan platform e-commerce dapat dianalisis secara menyeluruh untuk mengidentifikasi tren pembelian konsumen.

Sementara itu, dalam sektor layanan kesehatan, big data memungkinkan penyedia layanan medis menganalisis data pasien untuk mendeteksi pola penyakit, memperkirakan risiko kesehatan, dan memberikan perawatan yang lebih personal.

Memahami konsep big data

Big data memiliki lima karakteristik utama yang dikenal dengan istilah "5V". Pemahaman terhadap kelima aspek ini penting untuk mengelola dan memanfaatkan data secara efektif dalam pengambilan keputusan bisnis.

1. Volume
Jumlah data yang dihasilkan sangat besar dan terus meningkat setiap harinya. Sumbernya bisa berasal dari transaksi keuangan, media sosial, log sistem, sensor IoT, hingga aktivitas pengguna di internet. Infrastruktur penyimpanan dan pemrosesan yang mumpuni sangat dibutuhkan untuk menangani volume data.

2. Variety
Data tidak lagi hanya dalam bentuk tabel atau teks, tetapi juga mencakup gambar, audio, video, hingga data tidak terstruktur lainnya. Keragaman format ini membuat proses analisis menjadi lebih kompleks. Oleh karena itu, dibutuhkan teknologi dan metode yang mampu menangani berbagai jenis data secara efisien.

3. Velocity
Data mengalir dengan sangat cepat dan perlu diproses dalam waktu nyaris real-time. Contohnya terlihat pada sistem monitoring lalu lintas, analisis media sosial, atau deteksi penipuan online. Kecepatan ini menuntut sistem analitik yang responsif dan mampu mengambil keputusan dengan cepat.

4. Veracity
Tidak semua data yang dikumpulkan memiliki kualitas yang baik atau dapat dipercaya. Data bisa saja mengandung kesalahan, bias, atau informasi yang tidak relevan. Maka dari itu, proses pembersihan dan validasi data sangat penting agar hasil analisisnya akurat dan dapat diandalkan.

5. Value
Dari data yang besar dan kompleks, harus ada nilai yang bisa diambil untuk mendukung tujuan bisnis. Nilai ini bisa berupa insight untuk meningkatkan efisiensi, memahami perilaku konsumen, atau menciptakan inovasi produk. Semakin baik data diolah, semakin besar pula potensi nilainya bagi perusahaan.

Dengan memahami karakteristik tersebut, perusahaan dapat menyusun strategi analitik yang lebih matang. Pemanfaatan teknologi yang sesuai dan pengelolaan data yang cermat akan membantu dalam mengoptimalkan potensi besar yang dimiliki oleh big data.

Penerapan big data dalam dunia bisnis

Berikut beberapa contoh penggunaan big data dalam berbagai lini bisnis:

1. Analisis pelanggan (customer analytics)

Big data memungkinkan perusahaan melacak dan menganalisis perilaku pelanggan secara detail. Melalui riwayat pembelian, pencarian daring, dan interaksi di media sosial, perusahaan dapat mengetahui pola konsumsi, preferensi, hingga kebiasaan pelanggan.

Hal ini dapat digunakan untuk membuat rekomendasi produk yang lebih personal dan strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran.

2. Pemasaran terarah (targeted marketing)

Dengan analitik big data, perusahaan dapat menyusun kampanye pemasaran yang lebih efektif. Data demografis, lokasi geografis, hingga aktivitas pengguna di internet dapat dimanfaatkan untuk menentukan waktu, tempat, dan konten pemasaran yang paling sesuai. Hasilnya, anggaran pemasaran dapat digunakan secara lebih efisien dengan hasil yang lebih maksimal.

3. Optimasi produksi dan operasional

Industri manufaktur banyak menggunakan big data untuk mengawasi proses produksi secara real time. Dengan demikian, potensi kerusakan mesin atau keterlambatan pengiriman dapat diprediksi dan dicegah. Hal ini membantu perusahaan menghemat biaya dan mengurangi pemborosan.

4. Prediksi permintaan dan penjualan

Melalui data historis dan analisis tren, perusahaan dapat memprediksi permintaan produk dengan lebih akurat. Misalnya, retailer dapat menyesuaikan stok berdasarkan pola belanja musiman atau event tertentu. Ini membantu mengurangi penumpukan barang dan kekosongan stok.

5. Manajemen risiko (risk analytics)

Big data mendukung identifikasi risiko yang mungkin dihadapi oleh perusahaan, mulai dari kondisi keuangan, dinamika pasar, hingga faktor eksternal seperti bencana alam atau gejolak politik. Misalnya, sektor keuangan menggunakan big data untuk mengevaluasi kelayakan kredit nasabah atau memantau potensi penipuan transaksi.

6. Pemantauan kinerja bisnis

Data dari berbagai departemen dapat digabungkan dan dianalisis untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kinerja perusahaan. Dengan ini, manajemen dapat mengetahui area yang perlu ditingkatkan, serta mengambil keputusan yang lebih cepat dan tepat.

7. Peningkatan produk dan layanan

Big data juga digunakan untuk meningkatkan kualitas produk atau layanan melalui analisis ulasan pelanggan, pengujian produk, atau umpan balik di media sosial. Perusahaan bisa mengetahui bagian mana yang perlu diperbaiki atau dikembangkan lebih lanjut untuk memenuhi ekspektasi pasar.

Tantangan dalam pengelolaan big data

Meski big data menawarkan banyak manfaat, perusahaan tetap menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diantisipasi. Tanpa penanganan yang tepat, potensi big data bisa sulit dimaksimalkan secara optimal.

1. Kualitas data
Tidak semua data yang dikumpulkan memiliki akurasi atau relevansi yang tinggi. Data mentah sering kali mengandung duplikasi, kesalahan input, atau informasi yang tidak berguna. Oleh karena itu, proses penyaringan dan validasi menjadi krusial untuk memastikan hasil analisis yang andal.

2. Keamanan dan privasi
Perusahaan wajib melindungi data pelanggan dari akses tidak sah dan kebocoran. Risiko pelanggaran privasi tidak hanya berdampak pada konsumen, tetapi juga bisa merusak reputasi bisnis dan menimbulkan sanksi hukum. Maka dari itu, penerapan kebijakan keamanan yang ketat sangat diperlukan.

3. Keterampilan teknologi
Mengelola dan menganalisis big data membutuhkan keahlian khusus di bidang data science, statistik, dan pemrograman. Sayangnya, tidak semua perusahaan memiliki sumber daya manusia yang cukup dalam bidang ini. Maka pelatihan atau perekrutan tenaga ahli menjadi langkah penting untuk menjembatani kesenjangan tersebut.

4. Integrasi sistem
Menyatukan data dari berbagai sistem dan departemen bisa menjadi tugas yang sangat kompleks, terutama di perusahaan besar. Perbedaan format, platform, dan standar data dapat menghambat proses konsolidasi. Dibutuhkan strategi integrasi yang matang agar data dapat digunakan secara menyeluruh dan konsisten.

Pemanfaatan big data dalam bisnis telah membuka peluang besar untuk transformasi digital dan peningkatan kinerja secara menyeluruh. Dengan analisis yang cermat, big data tidak hanya membantu perusahaan memahami pelanggannya, tetapi juga mempercepat pengambilan keputusan, mengurangi risiko, dan menciptakan inovasi produk maupun layanan.

Namun, untuk benar-benar mendapatkan manfaat maksimal dari big data, perusahaan harus mengatasi tantangan teknis dan organisasi yang menyertainya. Di era digital yang kompetitif, mereka yang mampu mengelola big data secara efektif akan memiliki keunggulan dalam persaingan pasar yang semakin dinamis.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nadia Agatha Pramesthi
Tubagus Imam Satrio
Nadia Agatha Pramesthi
EditorNadia Agatha Pramesthi
Follow Us