Desa Sejahtera Astra Bajawa Ekspor 15 Ton Kopi ke Thailand Senilai Rp1,65 M

- Desa Sejahtera Astra Bajawa ekspor 15 ton kopi senilai lebih dari Rp1,65 miliar ke Thailand.
- Program Desa Sejahtera Astra Bajawa merupakan hasil kolaborasi Astra dan IPB University sejak tahun 2024.
- Sejak diluncurkan pada 2018, program Desa Sejahtera Astra telah menjangkau 1.280 desa di 35 provinsi di Indonesia.
Jakarta, FORTUNE - Desa Sejahtera Astra Bajawa yang berada di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, binaan PT Astra International Tbk (ASI) mengekspor 15 ton kopi senilai lebih dari Rp1,65 miliar ke Thailand.
Pelepasan ekspor ini diresmikan oleh Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa dan Daerah Tertinggal, Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal RI Yusra, didampingi oleh Wakil Bupati Ngada Bernadinus Dhey Ngebu, serta Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Pengembangan Agromaritim IPB University Ernan Rustiadi serta Head of Environment.
Chief of Corporate Affairs Astra, Boy Kelana Soebroto, mengatakan langkah ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam mendampingi masyarakat desa agar dapat tumbuh dan berkembang berkelanjutan.
Astra memperkuat kapasitas petani, mendorong regenerasi pelaku usaha tani, serta memperluas akses pasar bagi komoditas unggulan lokal.
Sinergi antara masyarakat, perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia usaha merupakan kunci dalam menghadirkan produk bernilai tambah dari desa. “Melalui inisiatif ekspor komoditas kopi ini, kami berharap dapat membuka akses pasar yan lebih luas dan memperkuat rantai nilai pertanian dari hulu ke hilir,” ujar Boy dalam keterangan tertulis, Selasa (14/10).
Program Desa Sejahtera Astra Bajawa merupakan hasil kolaborasi Astra dan IPB University sejak tahun 2024 untuk mengembangkan ekosistem bisnis kopi yang inklusif dan berkelanjutan di wilayah timur Indonesia.
Hingga saat ini, sebanyak 204 masyarakat desa telah terlibat dalam program dengan peningkatan pendapatan petani kopi mencapai 72 persen, penyerapan tenaga kerja baru sebanyak 54 orang, serta 100 persen produk kopi terserap pasar.
Program ini juga melahirkan dua sosok penggerak muda, Bernard Suryanto Langoday dan Philipus Donnie Kabe yang menjadi contoh nyata regenerasi petani muda di Bajawa.
Langkah ekspor ke Thailand ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Desa Sejahtera Astra Bajawa untuk menembus pasar internasional dan memperkuat posisi kopi Bajawa sebagai salah satu komoditas unggulan Indonesia. Melalui penerapan standar Good
Agricultural Handling Practices (GAHP) serta dukungan pelatihan dari IPB University, para petani mampu menghasilkan kopi berkualitas tinggi dengan cita rasa khas dataran tinggi Flores.
Bersamaan dengan dengan momentum tersebut, perusahaan juga meresmikan rumah pengering kopi (greenhouse) yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi kopi Bajawa. Fasilitas ini menjadi bagian penting dalam membangun ekosistem bisnis kopi berkelanjutan, sekaligus mendorong masyarakat desa untuk mengembangkan inovasi produk turunan kopi.
Sejak diluncurkan pada 2018, program Desa Sejahtera Astra telah menjangkau 1.280 desa di 35 provinsi di Indonesia, dengan 468 desa berhasil melakukan ekspor dan total valuasi ekspor mencapai Rp349 miliar (2020–2024). Selain program Desa Sejahtera Astra, Astra juga telah membina lebih dari 19.000 UMKM melalui Yayasan Astra dan Grup Bisnis Astra.