BUSINESS

Bawa Riset Mumpuni, PT Paragon Hadiri IFSCC Congress London 2022

Perusahaan kosmetik Indonesia pertama di IFSCC Congress.

Bawa Riset Mumpuni, PT Paragon Hadiri IFSCC Congress London 2022Peneliti Paragon Hadiri IFSCC Congress London 2022/Fortune IDN/Desy y.
07 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Tim research and development (R&D) dari PT Paragon Technology and Innovation (Paragon) berhasil turut serta dalam forum kosmetik internasional IFSCC Congress London 2022 dengan membawa 10 topik penelitian. Paragon juga menjadi perusahaan kosmetik Indonesia pertama yang hadir di forum internasional ini.

"Sejak awal berdiri 37 tahun lalu sebagai pionir kosmetik halal, Paragon selalu serius dalam pengembangan produk. Keseriusan ini diwujudkan lewat adanya tim research and development yang kini telah berkolaborasi dengan expert nasional dan global," kata Vice President Research & Development Paragon dr. Sari Chairunnisa, Sp.KK saat dijumpai di Jatake, Tangerang, Kamis (7/10).

"Keikutsertaan tim R&D Paragon dalam IFSCC Congress di London merupakan perwujudan komitmen untuk memberikan kualitas terbaik kepada konsumen melalui teknologi yang mutakhir. Selain itu, hal ini menunjukkan bahwa hilirisasi riset ke dunia industri dapat dilakukan," katanya.

IFSCC Congress sendiri merupakan forum yang diselenggarakan oleh The International Federation of Societies of Cosmetic Chemists dimana para expert bidang kosmetik di seluruh dunia berkumpul untuk saling bertukar wawasan mengenai teknologi dan hasil riset terbaru di bidang kosmetik.

Peserta dapat mengikuti forum ini jika lolos dalam pengiriman paper penelitian yang menjadi persyaratan. Tahun ini merupakan kali kedua Paragon mengikuti IFSCC Congress setelah sebelumnya berprestasi di IFSCC Congress 2021 dengan membawa 2 hasil penelitian.

Inovasi peneliti muda Indonesia

source_name

Keikutsertaan Paragon dalam IFSCC Congress 2022 membuktikan talenta peneliti muda Indonesia bisa bersaing di kancah dunia, tangguh, pembelajar, dan mau bekerja keras menghasilkan karya terbaik untuk menjadi brand kebanggaan masyarakat Indonesia.

Hal ini juga merupakan momen yang disyukuri Paragon selaku perusahaan kosmetik nasional yang dapat menciptakan inovasi produk sendiri, mulai dari merumuskan ide hingga formulasi. Inovasi yang digerakkan oleh sebagian besar anak muda di Paragon telah membawa Paragon saat ini menjadi pemimpin pasar kosmetik di Indonesia.

Sari menambahkan, sebuah produk bukan tanggung  jawab tim R&D semata,  tetapi juga beauty advisor dan masukan suara konsumen. “Dalam merancang produk, kita juga mengikuti tren global yang berkembang, mulai dari packaging hingga bahan baku. Salah satu manfaat dan harapan tim R&D datang ke forum internasional ke forum internasional untuk bisa menciptakan tren global,” katanya.

Penelitian tim R&D Paragon yang dibawa ke London sudah diaplikasikan dalam produk yang dipasarkan di Indonesia. Di antaranya penelitian dari tim skincare Paragon untuk produk Biodef, personal care body wash. "Perjalanan dari membuat hingga uji di manusia in vivo dan in viltro di mikroba. Kita uji di berbagai bakteri dan visurs Covid-19 hasilnya baik dan bisa membununh 99, 9 persen virus dan bakteri kuman dlm 60 detik . Hasil ini kita publikasikan," ungkap Fajrin, salah satu peneliti dari Paragon.

Penelitian menarik lainnya dari R&D produk dekoratif yang menghasilkan produk dekoratif liquid foundation yang bertahan dalam kondisi ekstrem ddengan metode uji foundation yang resisten terhadap, keringat, sebum, dan air.

"Salah satu yang kita temukan dan jadi latar belakang  adalah tradisi adat jawa banyak prosesi mulai siraman sungkeman, dan sebagainya. Di prosesi nikahan orang udah cantik ada momen haru, bikinn make up luntur. Kita uji juga apakah produk kita tahan banjuran air dan keringat saat prosesi atau saat olahraga. Kita develop untuk kondisi ekstrem uji di lab.

Dua penelitian lainnya yang dihadirkan di forum internasional, yakni temuan maskara wudhu friendly untuk para konsumen muslim dan temuan dari kegagalan riset produk dekoratif lipstik yang bisa menjadi pembelajaran bagi peneliti lainnya di IFSCC Congress London 2022

"Bermula dari kegagalan development satu produk. Dari formula gagal bisa ambil insighht , bahwa ketika suhu tinggi pada lipstik ada oil yang keluar, seperti berkeringat dan ada lapisan jamur yg disebut peristiwa blooming. Secara estetika itu bukan yg bisa diterima konsumen. Kita temukan bahan stearic acid yang jadi penyebabnya dan dipublikasi, sehingga peneliti lainnya tak melakukan kesalahan yang sama di bahan baku tersebut," ujar Bayu, mengungkapkan hasil temuannya.

Riset dan inovasi beri manfaat kehidupan masyarakat

source_name

Related Topics