BUSINESS

Mengenal Istilah Borjuis: Pengertian, Sejarah, dan Contohnya

Kaum borjuis berbeda dengan kaum proletar.

Mengenal Istilah Borjuis: Pengertian, Sejarah, dan Contohnyailustrasi investor dan pebisnis (unsplash.com/Sebastian Herrmann)
11 January 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pernahkah Anda mendengar istilah kaum borjuis? Dalam sistem ekonomi liberal, borjuis adalah golongan masyarakat yang termasuk dalam kelas menengah ke atas.

Borjuis adalah masyarakat kelas menengah ke atas yang memiliki modal dan alat produksi

Istilah kaum bprjuis merupakan kebalikan dari istilah proletar yang dikategorikan sebagai masyarakat dengan ekonomi lebih rendah.

Seperti apa apa contoh kaum borjuis dan bagaimana asal mula klasifikasi kelas ini?

Melansir laman OCBC Nisp, berikut ini penjelasan lengkap mengenai apa itu kaum borjuis hingga sejarahnya.

Apa itu Kaum Borjuis?

Secara etimologi, istilah borjuis berasal dari bahasa Prancis “bourgeoisie” atau “bourgeois”. Kaum borjuis adalah istilah untuk bentuk kelas sosial dari golongan menengah ke atas yang memiliki modal dan alat produksi.

Borjuis mulai tumbuh di Eropa pada abad ke-11 seiring dengan perkembangan pertama eksodus pedesaan dan urbanisasi.

Dalam pemahaman filsafat Marxis, borjuis adalah orang-orang yang memiliki alat-alat produksi selama industrialisasi modern.

Selain merujuk pada kelas sosial yang memiliki alat-alat produksi, Marxis juga menggunakan istilah ini untuk menggambarkan gaya hidup konsumtif para pemilik modal dan real property.

Perbedaan Kaum Borjuis dan Proletar

Proletar dan borjuis adalah dua kelas sosial utama dalam teori Marxisme milik Karl Marx.

Menurutnya, dua kelompok sosial ini saling bergantung. Bagi borjuis, proletar adalah sumber keuntungan. Sebaliknya, bagi proletar, borjuis adalah sumber pekerjaan.

Karl Marx mengklasifikasikan perbedaan antara proletar dan borjuis terletak di kepemilikan alat produksi.

Kaum borjuis adalah orang-orang yang memiliki modal dan alat produksi. Sedangkan proletar adalah orang-orang yang hanya memiliki tenaga untuk dijual.

Karena proletar tidak memiliki alat produksi, maka mereka harus bergantung pada borjuis untuk mendapatkan uang. Hal ini menyebabkan sering terjadi eksploitasi proletar oleh borjuis sebagai dampak dari kapitalisme.

Related Topics