BUSINESS

Octopus Indonesia Terpilih Ikut Google for Startups Circular Economy

Misi mengembangkan ekonomi sirkular di Indonesia.

Octopus Indonesia Terpilih Ikut Google for Startups Circular EconomyOctopoint di MBloc/Dok. Octopus Indonesia
07 February 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Octopus berhasil lulus mengikuti program Google for Startups Accelerator: Circular Economy mengalahkan ratusan aplikasi yang mendaftar. Perusahaan rintisan asal Indonesia ini berfokus pada pengelolaan dan daur ulang sampah konsumen hingga menjadi bahan baku in yang dapat digunakan kembali oleh berbagai macam merek.

Moehammad Ichsan, CEO & Co-Founder, Octopus Indonesia menyampaikan, keikutsertaan di Google for Startups Accelerator (GFS) memberikan kesempatan untuk belajar lebih banyak dari Google, serta masuk ke jaringan ekosistem yang dapat membantu mengakselerasi Octopus yang tengah berkembang pesat.

“Salah satu topik yang membuat kami tertarik adalah yang terkait tentang acquiring new customers atau pun new consumers,” ujarnya dalam keterangan pers, Selasa (7/2).

Didirikan pada tahun 2019, Octopus merupakan platform ekonomi sirkular yang dibuat untuk membantu mengatasi masalah sampah , yang memungkinkan pengguna/konsumen mengirimkan kemasan bekas pakai untuk didaur ulang menjadi produk yang bernilai jual.

Ekonomi sirkular adalah model ekonomi yang memperpanjang masa pakai produk dan bahan baku sehingga dapat meminimalkan limbah dan bisa menghemat penggunaan sumber daya alam yang jumlahnya terbatas.

Misi mengembangkan ekonomi sirkular di Indonesia

Ilustrasi memilah sampah/Dok. Octopus Indonesia

Ichsan mengatakan, ekonomi sirkular adalah hal yang sangat baru di Indonesia, sehingga untuk mendapatkan konsumen atau pengguna aplikasi masih merupakan tantangan terbesar yang kami hadapi saat ini. 

“Dengan bergabung di program ini, kami berharap dapat mempelajari strategi untuk menarik minat pengguna dalam memanfaatkan platform kami secara berkelanjutan,” ujarnya,

Head of Startup Ecosystem, SEA, SAF and Greater China Region, Thye Yeow Bok, memandangkan di Indonesia, industri sampah yang dikelola oleh para pemulung atau pekerja informal masih menjadi kunci pengelolaan sampah di negara ini, terutama di daerah pedesaan di mana sistem pengumpulan sampah secara konvensional belum diterapkan.

Bok mengatakan, model bisnis Octopus memberikan solusi yang membuat pengumpulan sampah informal lebih mudah diakses dan efisien. 

“Hal ini memudahkan individu maupun organisasi mendukung upaya daur ulang sampah di Indonesia. Ini yang membuat kami sangat senang untuk mendukung dan membantu memperluas upaya mereka," ujarnya,

Berbagai perusahaan dan organisasi di seluruh dunia mulai mengambil langkah untuk beralih dari model ekonomi linear, yakni model “ambil, buat, buang”, menuju ekonomi sirkular.

Fokus Google pada ekonomi sirkular

Tim Octopus indonesia/Dok. Octopus Indonesia

Related Topics