Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dharma Polimetal (DRMA) Jajaki Peluang Industri Aftermarket Otomotif

Pabrik PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA). (Dok. Dharma Polimetal)
Intinya sih...
  • Dharma Polimetal (DRMA) membidik industri aftermarket otomotif dengan produk DC Battery Lithium 12V yang lebih ringan dan tahan lama.
  • Penjualan DC Battery Lithium 12V masih berfokus pada B2B.
  • DRMA mencapai pertumbuhan laba bersih tahun berjalan 2024 sebesar Rp593,1 miliar, naik 4,1 persen dari tahun sebelumnya.

Jakarta, FORTUNE - Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), membidik peluang pada industri aftermarket kendaraan, sekaligus memperkuat posisinya dalam ekosistem kendaraan listrik (EV) domestik. Langkah strategis ini ditandai dengan pengembangan produk baterai litium yang diklaim lebih unggul dibandingkan dengan aki konvensional.

Hal ini diungkapkan Steven Santoso, Wakil Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Dharma Polimetal, di Jakarta, Senin (19/5). Steven mengatakan perseroan tengah mengembangkan produk auxiliary battery bernama DC Battery Lithium 12V. Baterai ini dirancang sebagai alternatif pengganti aki konvensional bagi kendaraan bermotor.

“DC Battery Lithium 12V ini dapat menjadi alternatif aki yang jauh lebih ringan dan tahan lama,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip Senin (19/5).

Saat ini pemasaran DC Battery Lithium 12V masih berfokus pada skema business-to-business (B2B). Penjualan dilakukan kepada beberapa rekanan perusahaan hingga distributor, antara lain melalui Saikono Otoparts Indonesia, yang merupakan bengkel konversi resmi terakreditasi DRMA.

Perseroan juga tengah menyiapkan pengembangan varian lain dari baterai litium ini.

“Produk ini bisa menggantikan aki 6Ah, sementara varian 3.5 Ah dan baterai untuk mobil direncanakan akan hadir pada semester II tahun ini,” ujarnya.

Steven menegaskan komitmen DRMA mendukung perkembangan ekosistem kendaraan bermotor di Indonesia yang mengutamakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) tinggi, berkualitas unggul, berlisensi, serta 100 persen karya anak bangsa.

Komitmen tersebut diwujudkan melalui Dharma Connect, yang menyediakan berbagai macam solusi kendaraan listrik, mulai dari baterai hingga power station.

Dharma Group, induk usaha DRMA, telah lama menjadi bagian penting dari mata rantai pasokan otomotif yang terintegrasi. Grup ini dikenal dengan produk-produk suku cadang dan komponen inovatif serta berkualitas sesuai standar pabrikan kelas dunia.

Di sisi kinerja keuangan, DRMA membukukan laba bersih tahun berjalan 2024 sebesar Rp 593,1 miliar, naik 4,1 persen dibandingkan dengan Rp569,6 miliar pada tahun sebelumnya.

Level laba tersebut dicapai setelah ada pengaruh pengurangan pada negative goodwill atas akuisisi PT Trimitra Chitrahasta (TCH) pada 2023, yang merupakan pos non-operasional dan non-recurring profit.

Sementara itu, penjualan perseroan terpantau stabil pada level Rp5,5 triliun pada 2024. Segmen kendaraan roda dua menjadi penopang pertumbuhan utama tahun lalu dengan kontribusi terhadap total penjualan mencapai 59 persen atau senilai Rp3,3 triliun.

Penjualan pada segmen itu naik 11,9 persen, dan terhitung signifikan mengingat total penjualan sepeda motor nasional sepanjang 2024 hanya naik 1,5 persen.

Menutup kinerja 2024, DRMA juga berencana membagikan dividen Rp203,3 miliar. Jumlah ini setara dengan 35 persen dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun buku 2024.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us