Dorong Sektor Perdagangan, Petrosea Dirikan Anak Usaha Baru

- PT Petrosea Tbk mendirikan anak usaha baru bernama PT Portus Bara Jaya (PBJ) demi memperluas jaringan usaha.
- Pendirian PBJ bertujuan mendorong aktivitas perdagangan dan teknis serta memperkuat posisi pada industri pertambangan nasional.
- PTRO mencatat pendapatan US$690,81 juta pada 2025 dengan penurunan laba bersih 20,49 persen (YoY) menjadi US$9,70 juta pada 2024.
Jakarta, FORTUNE - Perusahaan sektor rekayasa, konstruksi, dan pertambangan terintegrasi, PT Petrosea Tbk (PTRO), kembali menunjukkan langkah strategisnya dalam memperluas jaringan usaha. Melalui entitasnya, PT Petrosea Infrastruktur Nusantara, perusahaan itu mendirikan anak usaha baru bernama PT Portus Bara Jaya (PBJ).
Petrosea Infrastruktur Nusantara adalah anak usaha PTRO dengan kepemilikan saham secara langsung 100 persen.
Pembentukan entitas ini menjadi bagian dari strategi ekspansi dan diversifikasi usaha PTRO dalam memperkuat posisinya pada industri pertambangan nasional.
Sekretaris Perusahaan PT Petrosea Tbk, Anto Broto menyatakan pendirian PBJ akan berperan dalam mendorong aktivitas perdagangan, serta aktivitas profesional, ilmiah dan teknis.
Petrosea berharap langkah ini dapat menunjang kegiatan usaha dari perseroan dan meningkatkan nilai tambah serta menciptakan peluang usaha baru pada sektor yang relevan dengan lini bisnis utamanya.
Dalam pendirian usaha ini, Petrosea Infrastruktur Nusantara tercatat memegang 50 persen kepemilikan saham Portus Bara Jaya dengan kontribusi modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar 5.000 saham atau setara Rp81,34 miliar.
Ada juga PT Lautan Hutan Lestari menjadi pemegang saham Portus Bara Jaya dengan kepemilikan 50 persen juga, dengan modal yang ditempatkan dan disetor penuh sebesar 5.000 saham atau setara Rp 81,34 miliar.
Dengan demikian, jumlah modal dasar untuk pendirian usaha ini mencapai Rp162,68 miliar.
"Pendirian PBJ akan memberikan dampak positif bagi kelangsungan usaha emiten tersebut," demikian PTRO dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (27/3).
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, PTRO pada 2025 meraup pendapatan US$690,81 juta. Nilai tersebut meningkat 19,59 persen dalam setahun (year-on-year/YoY). Beban usaha langsung meningkat dari US$495,5 juta pada 2023 menjadi US$600,5 pada 2024.
Walhasil, PTRO mengalami penurunan laba bersih 20,49 persen (YoY) menjadi US$9,70 juta pada 2024.