BUSINESS

East Ventures Pimpin Pendanaan ke Startup Mikrobioma Usus Amili

Dana akan digunakan memperluas operasional Amili.

East Ventures Pimpin Pendanaan ke Startup Mikrobioma Usus AmiliStartup keesehatan Amili dapat suntikan investasi East Ventures, dok. EastVentures
29 May 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - East Ventures, pimpin pendanaan baru ke perusahaan pengobatan presisi mikrobioma usus pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara, Amili. Dana segar tersebut akan digunakan untuk memperluas operasional Amili yang akan berfokus mengatasi masalah kesehatan usus yang sering ditemui melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan kondisi Indonesia.

Pendanaan ini memperkuat posisi keuangan dan balance sheet AMILI, menyusul pendanaan seri A pada Juni 2022. Meski demikian, perusahaan tak mengungkap besaran dana yang diterima pada seri pendanaan kali ini.

“Amili merasa terhormat untuk dapat bermitra dengan East Ventures dalam memungkinkan para dokter dan profesional kesehatan lainnya untuk menghadirkan manfaat bagi para pasien melalui ilmu mikrobioma," kata Dr Jeremy Lim, Co-Founder dan Chief Executive Officer AMILI dikutip dari keterangan tertulis, Senin (29/5). 

Selain obat-obatan, mikrobioma memiliki peran penting pada bidang teknologi pangan dan pertanian. AMILI berharap dapat berkontribusi dalam menghadirkan inovasi di sektor ini, khususnya dalam berkontribusi pada penciptaan makanan yang menunjang kesehatan dan turut mengatasi stunting dan malnutrisi. 

Perkembangan dan penemuan ilmiah baru-baru ini telah membuat mikrobioma usus semakin dikenal sebagai garis depan kesehatan manusia berikutnya. Mikrobioma usus terdiri dari triliunan bakteri, virus, dan jamur yang hidup di saluran pencernaan dan memainkan peran kunci dalam hampir setiap aspek kesehatan manusia, termasuk pencernaan, fungsi kekebalan tubuh, kesehatan mental, dan pencegahan penyakit.

"Terdapat banyak penggunaan mikrobioma usus yang bermunculan, sehingga membuka kemungkinan baru untuk pengobatan yang dipersonalisasi dan pendekatan transformatif untuk perawatan kesehatan," ujarnya.

Related Topics