Perseroan optimis pendapatan tahun ini dapat tumbuh positif seiring transaksi mobil bekas yang semakin bergairah. Peningkatan tren penjualan mobil bekas tersebut seiring perkembangan penjualan mobil nasional Januari- April tahun ini yang mencapai 339.962 unit, naik 5,2 persen secara tahunan dibandingkan 320.120 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Ada sejumlah katalis yang mendongkrak prospek bisnis mobil bekas tahun ini. Pertama, turunnya harga minyak dari level puncak akan mengurangi tekanan inflasi, serta meningkatkan mobilitas. Kedua, rebound penjualan mobil baru ke tingkat pra-pandemi diperkirakan akan memicu permintaan mobil bekas.
Tren ini cukup signifikan mengingat mobil baru menjadi semakin mahal setiap tahunnya, sehingga mobil bekas menjadi pilihan yang relatif lebih terjangkau. Selain itu, lonjakan permintaan kredit kendaraan baru selama empat kuartal terakhir diperkirakan akan menghasilkan pasokan kendaraan yang lebih tinggi untuk dijual melalui lelang pada 2023.
Berdasarkan peluang tersebut, perusahaan melalui unit usahanya, JBA Indonesia, menargetkan volume penjualan lelang kendaraan minimal mencapai 38.000 unit unit pada tahun ini – mendekati level sebelum -pandemi.
Sementara untuk bisnis penjualan retail mobil bekas, Caroline.id, perseroan tahun ini menargetkan penjualan 3.000-4.000 unit. Pada 2022, total penjualan kendaraan bekas perseroan mencapai 2.481 unit mobil.
Pada tahun ini, Caroline.id membuka showroom di Depok dan flagship store di Gading Serpong untuk meningkatkan akses pelanggan. Untuk mendukung ekspansinya tahun ini, perseroan akan menggarkan belanja modal atau capex hingga Rp12 miliar.
"Capex tak terlalu besar, pengeluaran terbesar di inventory, dan penambahan cabang mungkin hanya Rp2-3 miliar per cabang, sehingga total capex kami tahun ini Rp10-12 miliar," kata Jany.
Hingga kuartal I 2023, perusahaan membukukan pendapatan Rp133,38 miliar atau tumbuh 91,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp69,61 miliar. Hal itu mendorong perolehan laba kotor ASLC meningkat 13,7 persen YoY menjadi Rp38,43 miliar, didorong oleh pemulihan bisnis lelang JBA. Meskipun demikian, dari sisi terjadi penyusutan.
"Margin laba kotor yang lebih rendah sejalan dengan tipikal bisnis dealer mobil bekas, di mana Caroline.id harus membeli inventaris kendaraan untuk dijual," tulis perseroan.