Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Sunarso, Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (Fortune Indonesia/Herka Yanis)

Jakarta, FORTUNE - Di dunia perbankan, Sunarso selaku Direktur Utama BRI punya ‘filosofi skor’ untuk mengukur kinerja perseroan. Dalam situasi normal, skor 3-0 bisa dicapai dengan tiga indikator, yakni: likuiditas baik, kualitas aset terjaga, dan profitabilitasnya atraktif. 

Namun, saat menghadapi krisis seperti yang terjadi pada masa pandemi, menang telak bukan bukanlah tujuan utama. 

“Kita fokus pada dua hal utama, kualitas aset dan likuiditas harus terjaga. Sedangkan laba terpaksa turun. Selama kualitas aset dan likuiditas terjaga, kita masih punya modal untuk mengembalikan kinerja di masa mendatang,” kata Sunarso.

Perkataan Sunarso pun menjadi kenyataan. Setelah mengalami penurunan kinerja pada 2020, emiten dengan kode saham BBRI ini berhasil mencatatkan laba bersih Rp32,2 triliun pada tahun 2021 atau naik 79 persen. Dan, pada kuartal pertama 2022 ini, laba bersih BRI mencapai Rp12,22 triliun atau naik 78 persen (YoY). Pencapaian itu juga menjadi bukti komitmen BRI yang dapat menjaga kinerja yang berkelanjutan dengan fokus pada penyelamatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta menjadi mitra strategis pemerintah dalam program pemulihan ekonomi nasional. 

Editorial Team

Tonton lebih seru di