Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, dalam acara Fortune Indonesia Summit 2023, di Jakarta, Rabu (14/3).

Jakarta, FORTUNE - Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan cara untuk menekan emisi karbon dalam industri penerbangan memang masih menjadi bahan diskusi di tingkat dunia.

Sebab, target untuk mencapai nol emisi atau net zero emission (NZE) pada 2050 hingga saat ini masih menjadi tantangan.

"Tapi kita semua setuju bahwa kita harus mengurangi kontribusi kita terhadap dampak yang negatif," kata Irfan dalam acara Fortune Indonesia Summit 2023 pda sesi "Navigating the Future: The Show Must Go On", Rabu (15/3).

Irfan mengatakan, perlu ditemukan teknologi yang tepat untuk bisa menjadikan industri penerbangan yang ramah lingkungan. Hal itu pun sedang dipikirkan oleh para produsen pesawat seluruh dunia.

"Nah, ini teman-teman manufacturers dan kita semua lagi diskusi, what kind of technology, dan transisinya seperti apa," ujarnya.

Saat ini perkembangan teknologi transportasi darat, kata Irfan, telah berjalan lebih dulu dengan kendaraan listrik. Namun menurutnya, teknologi yang sama tidak dapat serta-merta langsung diterapkan pada industri penerbangan.

"Teman-teman yang sudah mulai beli mobil listrik, kalau mogok, ya sudah dipinggirin. Ada iklan Tesla itu, bagasinya diisi generator. Jadi kalau listriknya mati, nyalain generator. Ngecas. Tapi, Anda kebayang kalau pesawat terbang terus baterainya habis," ujar Irfan.

Upaya Garuda menekan emisi karbon

Editorial Team

Tonton lebih seru di