Jakarta, FORTUNE – Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan startup belum mereda. Terbaru, perusahaan platform pencarian kerja yang berbasis di Singapura, Glints, melakukan PHK 18 persen dari 1.100 karyawannya, atau sekitar 198 orang.
Pendiri sekaligus CEO Glints, Oswald Yeo, mengatakan langkah ini diambil untuk penghematan biaya di tengah melambatnya bisnis dalam ketidakpastian pasar. "Dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengonfirmasi bahwa, untuk menyesuaikan bisnis kami, kami akan mengurangi ukuran tim kami dan mengucapkan selamat tinggal kepada banyak Glintstar kami yang berbakat," katanya seperti dikutip dari hcamag.com, Jumat (9/12).
Yeo mengatakan, PHK merupakan pilihan terakhir yang diambil oleh perusahaan. Sebelumnya, perusahaan menerapkan pembekuan perekrutan, dan mengurangi tunjangan dan biaya, sementara tim manajemen dan pendirinya melakukan pemotongan gaji sukarela sebagai bagian dari langkah penghematan biaya. “Namun ini tidak cukup,” ujarnya.