Green Power (LABA) Sepakati Kontrak Jumbo Senilai Rp171,6 Miliar

- Kontrak tersebut mencakup pasokan 3.000 unit baterai berkapasitas 38,7 KWH dan 1.000 unit baterai berkapasitas 110 MWH.
- Perusahaan mendapat dukungan keuangan senilau US$4 juta dari PT Nev Stored Energy (NSE) demi menguatkan bisnisnya.
Jakarta, FORTUNE - PT Green Power Group Tbk (LABA) melaporkan penandatanganan perjanjian kontrak jumbo yang mencapai Rp171,6 miliar.
Direktur Utama PT Green Power Group Tbk, William Ong, mengatakan bisnis baterai perusahaannya mengalami pertumbuhan pesat dalam hal pesanan. Maka dari itu, "perseroan baru saja menandatangani perjanjian pasokan kerja sama dengan PT Safast Electric Vehicles Indonesia pada 14 Februari 2025," katanya dalam keterangan resmi, Senin (17/2).
Dalam kontrak ini, Green Power akan menyediakan 3.000 unit baterai berkapasitas 38,7 KWH serta 1.000 unit baterai berkapasitas 110 MWH. Dengan harga satuan baterai yang ditetapkan Rp1,56 juta per KWH, total nilai pasokan dari perjanjian ini menjadi Rp171,6 miliar.
Di samping itu, William Ong juga mengungkapkan perusahaannya mendapat dukungan keuangan dari pemegang saham pengendali, yaitu PT Nev Stored Energy (NSE). Perusahaan yang disebut belakangan tersebut akan mendapatkan pendanaan berbunga rendah dari pemodal internasional, S2C CAPITAL GROUP, senilai US$4 juta.
Pendanaan itu akan disalurkan secara bertahap melalui skema gadai saham, dan seluruh dana yang diperoleh akan diberikan LABA untuk memperkuat bisnisnya.
"Seluruh dana hasil pembiayaan ini akan digunakan untuk operasional bisnis LABA," kata William.
Meski demikian, dia menegaskan NSE tidak akan melepas kepemilikan saham di LABA. Bahkan, NSE berencana menambah kepemilikan sahamnya pada waktu yang dianggap tepat.
Tahun lalu, PT Green Power Group Tbk juga telah menandatangi dua perjanjian kerja sama senilai Rp139 miliar dengan PT Gotion Indonesia Materials untuk memproduksi baterai motor listrik.
Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham Green Power diperdagangkan dengan nilai Rp256 per saham. Setelah laporan kontrak tersebut dirilis, saham LABA terparkir pada zona hijau alias mengalami penguatan 6,67 persen dalam sehari.