Jakarta, FORTUNE - PT Greenfields Dairy Indonesia (Greenfields Indonesia) membangun reaktor biogas baru di peternakan keduanya di Wlingi, Blitar, Jawa Timur senilai Rp54 miliar. Langkah ini seiring dengan komitmen keberlanjutan perusahaan dan menjaga kelestarian lingkungan.
Head of Dairy Farm Development & Sustainability, Government, Environment and Safety Farm Greenfields Indonesia , Heru Setyo Prabowo mengatakan sejak awal beroperasi perusahan berkomitmen untuk melakukan bisnis yang terintegrasi mulai peternakan, pabrik, hingga produk sampai di tangan konsumen. Tujuannya agar perusahaan dapat memegang kontrol penuh atas kualitas dan nutrisi produk maupun dampak yang mungkin dihasilkan selama proses produksi berlangsung.
"Oleh karenanya kami berinvestasi secara utuh membangun peternakan dan pabrik modern berskala internasional lengkap dengan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk menjaga lingkungan, seperti melalui kehadiran reaktor biogas di Blitar," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (13/9).
Peternakan sapi berpotensi dalam mengeluarkan emisi gas rumah kaca akibat gas metana yang terjadi dari proses alami ketika sapi bersendawa, buang angin, hingga limbah kotorannya.
Berdasarkan laporan Kementerian Pertanian pada 2019, kontribusi gas rumah kaca dari subsektor peternakan masih di bawah 2 persen dari total emisi nasional. Meski demikian, dibutuhkan peran aktif seluruh pihak, termasuk para pelaku industri, guna menekan laju pemanasan global.
“Reaktor biogas yang kami bangun memiliki kapasitas 12.000 m³. Dengan total lebih dari 9.000 ekor sapi, kami memproyeksikan akan dapat menghasilkan 7.200 m³ biogas setiap harinya," kata Heru.
Biogas itu kemudian akan diubah menjadi listrik dengan daya sebesar kurang lebih 15.800 kilowatt jam. Energi bersih dan terbarukan tersebut bisa sangat bermanfaat untuk operasional di peternakan karena dapat mengurangi ketergantungan perusahaan pada bahan bakar fosil dan menurunkan jejak emisi karbon.
Di samping itu, hasil ampas limbah kotoran sapi dari pengelolaan reaktor biogas juga dapat dijadikan pupuk organik dengan kualitas yang lebih baik.