Jakarta, FORTUNE - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melaporkan adanya peningkatan signifikan pada seluruh kategori impor barang di Indonesia selama Oktober 2024.
Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, dia menjelaskan peningkatan ini mencerminkan pertumbuhan permintaan domestik dan aktivitas industri yang mulai pulih.
Berdasarkan data per Oktober 2024, struktur impor Indonesia didominasi oleh bahan baku atau penolong sebesar 72,58 persen, diikuti barang modal 18,13 persen, dan barang konsumsi 9,29 persen. Secara bulanan, impor barang konsumsi naik 10,02 persen, bahan baku atau penolong naik 18,49 persen, dan barang modal meningkat 12,55 persen.
"Meskipun demikian, tingginya proporsi bahan baku dan barang modal dalam struktur impor menunjukkan bahwa Indonesia masih bergantung pada impor untuk mendukung kegiatan produksi dan investasi," ujar Budi.
Berdasarkan catatan Kemendag, beberapa komoditas bahan baku dengan peningkatan impor signifikan meliputi gandum, bijih besi, kondensat, pupuk, dan batu bara antrasit.
Sementara itu, kenaikan impor barang modal terjadi pada generator sinyal, mesin cold rolling mills (CRM), modul kompresi gas, bus, dan aparatus radio kendali jarak jauh.
Untuk barang konsumsi, komoditas seperti kentang untuk bahan baku keripik, kopi instan, mobil listrik, senjata militer, dan mobil van mencatatkan kenaikan.