Indonesia Masih Jadi Pasar, 99% Pasar Gim Domestik Dikuasai Pengembang Asing

- 99,5% pasar gim di Indonesia dikuasai pengembang asing, sementara gim lokal hanya 0,5%
- Indonesia merupakan pasar gim terbesar ketiga secara global dengan 3,37 miliar unduhan gim dan nilai transaksi US$2 miliar pada 2022
- Pemerintah siapkan program untuk memperkuat ekosistem gim lokal, termasuk IGRS, pendanaan, perlindungan hak cipta, dan program komunitas
Jakarta, FORTUNE - Industri gim di Indonesia masih menghadapi tantangan. Laporan The State of Indonesia’s Game Industry White Paper dari Agate, mencatat 99,5 persen pangsa pasar industri gim Indonesia masih dikuasai pengembang asing. Sementara gim lokal hanya mengisi 0,5 persen pasar.
Padahal Indonesia merupakan salah satu pasar gim dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Pada 2022, tercatat 3,37 miliar unduhan gim dan nilai transaksi mencapai US$2 miliar, menjadikan RI sebagai pasar gim terbesar ketiga secara global.
"Hal ini sangat disayangkan, mengingat kualitas gim lokal semakin meningkat dan bahkan sudah mampu bersaing di pasar internasional," kata Shieny Aprilia, Co-founder dan CEO Agate dalam laporan The State of Indonesia’s Game Industry White Paper, Kamis (25/9).
Dalam laporan tersebut dijelaskan besarnya ketertarikan global terhadap pasar Indonesia karena popularitas esports yang kian berkembang ikut memperkuat daya tarik pasar Indonesia. Ini dianggap memudahkan publisher global membangun komunitas melalui berbagai acara.
Selain itu, meningkatnya kepemilikan ponsel, populasi produktif, dan kemampuan ekonomi yang semakin tinggi menjadikan Indonesia pasar yang sangat potensial.
Sebagai contoh, studio global ternama, seperti Level Infinite, anak perusahaan Tencent yang merupakan salah satu studio gim terbesar di dunia menjelaskan bahwa pasar Indonesia sangat menarik karena ukurannya yang besar dan terus berkembang.
Maka dari itu, pemerintah tidak tinggal diam. Sejumlah program disiapkan untuk memperkuat ekosistem gim lokal, mulai dari Indonesian Game Rating System (IGRS), pendanaan, perlindungan hak cipta, hingga program komunitas untuk mendukung pemasaran gim lokal.
"Inisiatif ini secara khusus diperuntukan untuk talenta muda yang tertarik membangun karir di industri gim sekaligus memberikan panduan mengenai dukungan yang dapat mereka manfaatkan untuk berkembang," demikian bunyi laporan tersebut.