Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Pekerja menimbang tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Bram Itam, Tanjungjabung Barat, Jambi, Selasa (15/3/2022). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/tom.

Jakarta, FORTUNE - Para pengusaha Cina meneken perjanjian dengan Indonesia untuk mengimpor produk minyak sawit mentah atau CPO dan turunannya sebanyak minimal 1 juta ton. Perjanjian itu sebagai tindak lanjut komitmen Cina yang telah dinyatakan sejak Juli lalu pasca-kunjungan Presiden Joko Widodo.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara China Chamber of Commerce for Import and Export for Foodstuffs, Native Produce & Animal By-Products (CFNA) dengan empat Asosiasi pelaku usaha kelapa sawit Indonesia dan turunannya yaitu Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Gabungan Minyak Nabati Indonesia (GIMMI), Asosiasi Minyak Makan Indonesia (AIMMI), Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN) pada Jumat (11/11).

"Saya berharap penandatanganan ini dapat diwujudkan dalam bentuk nyata untuk meningkatkan ekspor produk CPO Tiongkok," kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan secara virtual.

Dia pun mengapresiasi inisiasi komitmen dari pengusaha kedua negara atas kerja sama tersebut. Ia optimistis, kerja sama bilateral Indonesia-Cina yang sudah berusia 72 tahun akan semakin meningkat dalam perdagangan.

Selain berkomitmen menambah impor CPO 1 juta ton, Cina juga membeli produk pertanian dan perikanan Indonesia.

Selain itu, Cina juga berkomitmen untuk mengurai permasalahan logistik ekspor CPO ke Negeri Tirai Bambu itu. Dalam hal ini, Cina bakal memberikan tambahan kapal untuk keperluan ekspor tersebut. 

Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Farid Amir menjelaskan, angka 1 juta ton CPO itu adalah jumlah minimal yang bisa Cina borong melalui kesepakatan ini.

Farid mengatakan, penandatanganan komitmen ini hanya tahap awal, sementara untuk jumlah dan komoditas pastinya akan ditetapkan melalui koordinasi antar penguasa Indonesia dengan Cina.

Bebas pungutan ekspor sawit

Editorial Team