Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Ini Deretan Faktor Penyebab Harga ICP Indonesia Naik di September 2025

Kilang minyak Dakar di tepian laut
Kilang minyak Dakar di tepian laut
Intinya sih...
  • Harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) naik di September 2025 sebesar US$66,81 per barel, dipengaruhi oleh dinamika geopolitik dunia.
  • Kenaikan harga ICP disebabkan gejolak geopolitik, seperti peningkatan risiko Rusia-Ukraina dan kondisi di Timur Tengah.
  • Di tengah kenaikan ICP, beberapa harga minyak utama dunia mengalami penurunan karena meningkatnya pasokan dari OPEC+.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) bulan September 2025 mengalami kenaikan. Ini terjadi seiring dengan dinamika geopolitik dunia.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Laode Sulaeman di kantor Direktorat Jenderal Migas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, bahwa ICP bulan September 2025 sebesar US$66,81 per barel, naik sebesar US$0,73 per barel dari ICP Agustus 2025 yang ditetapkan sebesar US$66,07 per barel.

"Kenaikan ICP September 2025, juga naiknya Brent (ICE) dan Basket OPEC, dipengaruhi oleh peningkatan risiko geopolitik Rusia-Ukraina yang menyebabkan kekhawatiran gangguan pasokan," ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (17/7).

Sejak Juni 2025 lalu, serangan Ukraina menyebabkan 17 persen kilang Rusia tidak dapat beroperasi. Sentimen lain juga datang dari ajakan Presiden Amerika Serikat (AS) kepada Uni Eropa untuk mengenakan tarif hingga 100 persen kepada Cina dan India demi meningkatkan biaya ekonomi dan memaksa Rusia mengakhiri perang, serta adanya peningkatan tensi ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Kondisi tersebut menyeret Brent dan Basket OPEC turut menguat. Di sisi lain International Energy Agency (IEA) merevisi proyeksi kenaikan tingkat pertubuhan permintaan minyak tahun 2025 secara year-on-year menjadi 740 ribu barel per hari di bulan ini, lebih tinggi dari publikasi bulan lalu sebesar 680 ribu barel per hari.

Di tengah kenaikan tersebut, beberapa harga minyak utama dunia seperti Dated Brent dan WTI (Nymex) justru mengalami penurunan karena meningkatnya pasokan dari OPEC+. Sebagai catatan, OPEC+ juga menyepakati tambahan suplai mulai Oktober 2025 sebesar 137 ribu barel per hari, sementara produksi bulan Agustus naik 509 ribu barel per hari, terutama dari Arab Saudi dan Irak.

Untuk kawasan Asia Pasifik, perubahan harga minyak mentah juga dipengaruhi peningkatan harga Crack Naphta Asia, rencana perawatan sejumlah kilang di Timur Tengah, dan potensi peningkatan minyak di India pasca berakhirnya musim hujan.

Berikut perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada September 2025 dibandingkan Agustus 2025:

  • Dated Brent turun sebesar US$0,19/barel dari US$68,21/barel menjadi US$68,02/barel.
  • WTI (Nymex) turun sebesar US$0,49/barel dari US$64,02/barel menjadi US$63,53/barel.
  • Brent (ICE) naik sebesar US$0,31/barel dari US$67,26/barel menjadi US$67,58/barel.
  • Basket OPEC naik sebesar US$0,72/barel dari US$69,73/barel menjadi US$70,45/barel.
Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us

Latest in Business

See More

Airbus Tambah Pabrik A320 di Cina untuk Genjot Produksi

22 Okt 2025, 19:00 WIBBusiness