Jakarta, FORTUNE – GoTo Group, perusahaan hasil merger Gojek dengan Tokopedia, menandatangani perjanjian dengan anak usaha Abu Dhabi Investment Authority (ADIA). Perjanjian itu menjadikan lembaga tersebut memimpin penggalangan dana pra-IPO GoTo dengan nilai investasi US$400 juta atau sekitar Rp5,7 triliun.
“Kami bangga menyambut ADIA sebagai investor terbaru di perusahaan, dan yang pertama dalam penggalangan dana pra-IPO kami, selagi kami menyiapkan bisnis untuk pertumbuhan eksponensial untuk tahun-tahun mendatang. Dukungan dengan skala seperti ini menegaskan keyakinan kami bahwa Indonesia dan Asia Tenggara akan menjadi tujuan besar selanjutnya untuk investasi teknologi,” kata CEO GoTo Group, Andre Soelistyo, dalam keterangannya, Rabu (20/10).
Saat ini, GoTo masih dalam proses untuk menggelar penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang belum ditentukan waktunya. Tetapi, informasi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan aksi tersebut bakal dilakukan awal 2022.
Transaksi tersebut merupakan investasi pertama Departemen Private Equities ADIA ke dalam perusahaan teknologi Asia Tenggara, dan sekaligus investasi terbesarnya di Indonesia. ADIA akan menjadi investor terbaru yang masuk ke dalam daftar investor global GoTo saat ini, menyusul Alibaba Group, Astra International, Facebook, Global Digital Niaga (GDN), Google, KKR, PayPal, Sequoia Capital India, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent dan Warburg Pincus.
Direktur Eksekutif Departemen Private Equities ADIA, Hamad Shahwan Al Dhaheri, mengatakan investasinya di GoTo sejalan dengan visi-misi perusahaannya untuk terus menumbungkan ekonomi digital di negara-negara Asia Tenggara. Ia mengaku melihat potensi yang kuat di wilayah ini, terutama di Indonesia, yang perekonomian dinamisnya mendorong ADIA untuk terus hadir di kawasan ASEAN.
“Kami telah mengikuti dengan cermat berbagai pekerjaan yang telah dilakukan oleh Gojek dan Tokopedia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi di kawasan ini, bahkan sebelum mereka bersatu. Kami sangat senang bisa bermitra dengan GoTo dan tim manajemennya di fase perkembangan selanjutnya,” ujarnya.
Layanan yang disediakan GoTo mencakup transportasi on-demand, e-commerce, pengantaran makanan dan kebutuhan sehari-hari, logistik dan pergudangan, serta layanan keuangan. GoTo Group menghasilkan lebih dari 1.8 miliar transaksi pada 2020 dengan total nilai transaksi bruto (GTV) lebih dari US$22 miliar.