Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Melonjak 317%, Kawasan JIIPE Cetak Pendapatan Rp311 M

Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah berbincang bersama Wakil Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Jenpino Ngabdi saat peninjauan proyek pembangunan Smelter Freeport di Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE, Gresik, Jawa Timur. (dok. PT Freeport Indonesia)
Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah berbincang bersama Wakil Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Jenpino Ngabdi saat peninjauan proyek pembangunan Smelter Freeport di Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE, Gresik, Jawa Timur. (dok. PT Freeport Indonesia)
Intinya sih...
  • Kawasan JIIPE mencetak pendapatan Rp311 miliar per Juni 2025, naik 317% dari tahun sebelumnya.
  • Pertumbuhan ini berkontribusi 19% terhadap total laba bruto AKRA di semester I 2025 yang mencapai Rp1,95 triliun.
  • JIIPE menawarkan insentif fiskal dan nonfiskal seperti kemudahan perizinan, pembebasan pajak hingga 20 tahun, dan hak guna pakai hingga 80 tahun.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) milik PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yakni Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) mencatatkan lonjakan pendapatan hingga 317 persen per semester I 2025 menjadi Rp311 miliar. Dengan pertumbuhan bisnis tersebut, proyek kawasan industri ini diharapkan bisa menjadi penopang bisnis perusahaan ke depan.

JIIPE merupakan kawasan industri terintegrasi seluas 2.167 hektar di Gresik, Jawa Timur, yang juga proyek patungan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dengan Pelindo.

Head of Investor Relations AKRA, Ignatius Teguh Prayoga, mengatakan pendaoatan yang didapat dari JIIPE berkontribusi 19 persen terhadap total laba bruto AKRA di semester I 2025 sebesar Rp 1,95 triliun.

“Pada semester pertama 2025, AKR mencatat pertumbuhan laba yang kuat, meningkat 18 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp1,18 triliun, didukung oleh kinerja segmen perdagangan dan distribusi, peningkatan penjualan lahan, serta lonjakan pendapatan utilitas pada kawasan industri JIIPE," katanya dalam paparan publik, Selasa (9/9).

Ignatius mengatakan, sejak ditetapkan sebagai KEK pada 2021, JIIPE berkembang sebagai kawasan industri dan pelabuhan terintegrasi dengan fasilitas berstandar internasional.

Dengan status tersehut, kawasan ini menawarkan beragam insentif fiskal dan nonfiskal seperti kemudahan perizinan, pembebasan pajak hingga 20 tahun, insentif lingkungan, fasilitas tenaga kerja, hingga kemudahan lalu lintas barang untuk mendukung ekspor-impor. Selain itu, JIIPE juga menyediakan hak guna pakai hingga 80 tahun.

Dengan berbagai insentif itu, kawasan industri ini diperkirakan mampu meraup investasi sebesar Rp238 triliun dan penciptaan 200 ribu lapangan kerja. Adapun, investasi yang telah terealisasi mencapai Rp98 triliun dengan penyerapan tenaga kerja 39.700 orang. AKRA optimistis nilai investasi dan lapangan pekerjaan akan terus meningkat sehingga menjadi sumber pendapatan berkelanjutan.

Hingga kini, beberapa tenant yang sudah masuk kawasan industri tersebut di antaranya adalah Hebang Biotech, Golden Elephant, PT ANTAM, dan Hailiang Nova. Selain itu, ada pula PT Freeport yang akan membangun smelter tembaga single line dan dinilai menjadi terbesar di dunia. Kemudian Xinyi Glass tengah membangun salah satu fasilitas kaca dan panel surya terbesar yang siap beroperasi dalam waktu dekat.

"Kehadiran perusahaan-perusahaan tersebut mendorong terbentuknya ekosistem industri tembaga, kaca, dan kimia di dalam kawasan," pungkasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us

Latest in Business

See More

VENTENY Bidik Pendapatan Tumbuh 20 Persen pada 2025

09 Sep 2025, 21:45 WIBBusiness