Jakarta, FORTUNE - Pemerintah terus mengejar pembangunan 1.030 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada akhir tahun 2023. Hal ini untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik dalam negeri.
Untuk mendukung upaya tersebut, Haleyora Power sebagai anak perusahaan PT PLN Persero menggandeng PT ABB Sakti Industri (ABB) untuk mengembangkan dan menyediakan stasiun pengisi daya kendaraan listrik (EV charging) di Indonesia.
Nota Kesepahaman ini menggabungkan pengetahuan domain dan keahlian ABB dalam hal penyediaan solusi EV charging dengan jaringan ekstensif Haleyora Power dalam transmisi dan distribusi tenaga listrik di Indonesia.
PLT. Direktur Utama Haleyora Power, Isral, mengungkapkan bahwa PLN mendukung target pemerintah untuk menjadi produsen kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara pada 2025. Untuk itu, Haleyora Power terus bergerak menjalin sinergi bisnis dengan semua pihak untuk mendukung pengembangan eksosistem kendaraan listrik.
Pemerintah juga menargetkan sejumlah 2,1 juta motor listrik dan 20.000 kendaraan listrik sudah beroperasi pada 2025. Peningkatan jumlah kendaraan listrik tersebut tentu harus dibarengi dengan infrastruktur pendukung seperti layanan pengisian daya.
“Penandatanganan MoU ini sebagai langkah penting dalam kolaborasi yang lebih kuat antara Haleyora Power dan ABB Indonesia untuk pengembangan infrastruktur pengisi daya kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini juga menekankan komitmen kami terhadap pemerintah Indonesia dalam mendukung program net zero emission (ZRE)," ucap Irsal melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Kamis (3/8).