Perjalanan Bisnis FamilyMart, Asal-Usulnya Masuk ke Indonesia

Jakarta, FORTUNE - Familiar dengan minimarket FamilyMart Indonesia? Bagaimana kisah FamilyMart hingga akhirnya masuk ke Indonesia?
Untuk mengulas kisah minimarket itu di Indonesia, mari lebih dulu mengulik latar belakang sang CEO, Wirry Tjandra. Sebab, perjalanannya turut berperan penting dalam menghadirkan FamilyMart di Tanah Air.
Dulu, Wirry hampir saja tak berkuliah karena orang tuanya tidak sanggup menanggung biayanya. Akhirnya ia memutuskan untuk berkuliah sambil bekerja di sebuah bank swasta. Tujuh tahun ia berkarier di sana, sampai akhirnya krisis moneter melanda Indonesia pada 1998.
Dari sana, Wirry banting setir ke bidang ritel pada 1999. Tepatnya ritel kesehatan, yakni apotek Century. Posisinya waktu itu adalah Asisten Purchasing Manager.
Tak lama, hanya setahun. Tapi cukup menambah pengalamannya untuk mulai bekerja di Hero Group. Perusahaan yang akhirnya menjadi tempat Wirry belajar lebih banyak hal tentang dunia ritel, karena konsep multiformatnya. Ada minimarket, supermarket, hypermarket, dan healthcare retail. Wirry pun mendalami semuanya dengan serius.
Ia memulai dari posisi Category Manager pada 2000-2003, sebelum akhirnya diangkat sebagai Senior Category Manager pada 2003-2007. Kemudian, ia dipercaya menduduki kursi GM/Senior Merchandise Manager selama empat tahun sembilan bulan hingga September 2011. Setelahnya, pihak Hero mengamanahkan posisi Guardian Brand Director, sehingga apotek itu berada di bawah kendalinya pada 2011-2012.
Dengan pengalaman berbagai posisi dan divisi itu, Wirry dipercaya menjadi Corporate Marketing Director pada 2012-2014. Sebelum akhirnya dipindahkan ke posisi Commercial Director. Belum setahun menjalani posisi itu, pada 2014, ia sudah ditantang untuk menjadi Operation Director Hero Group, yang mengelola 232 toko dan 18.000 karyawan.
Hingga akhirnya, takdir membawanya ke FamilyMart Indonesia pada 2015. Saat itu, pihak Wings Group menantangnya untuk memperbesar anak usahanya itu, yang waktu itu baru mempunyai 11 toko. FamilyMart Indonesia sendiri pertama kali masuk ke Indonesia pada akhir 2012, dengan toko pertama di Cibubur.
“Saat saya masuk, kondisinya masih mencari format yang sebenarnya seperti apa. Jadi jumlah tokonya belum bertambah banyak,” katanya, Oktober 2023.
Kebetulan, saat itu, ada satu pemain convenience store asal Jepang yang sedang berjaya. Mereka menyediakan ruang untuk mengobrol di area minimarket. Sebagai nakhoda, Wirry mempelajari kondisi pasar lebih dulu selama tahun pertamanya.
Setelahnya, ia mencoba mencari tahu seberapa kuat brand image FamilyMart Indonesia. Hasilnya, banyak yang belum tahu apa itu FamilyMart—sampai-sampai Wirry harus menyebutkan nama kompetitor demi menjelaskan konsep bisnisnya.
Deduksinya satu: kekuatan brand image perusahaan masih nol. Ia maklum. Sebab saat itu, toko FamilyMart Indonesia baru tersebar dalam jumlah kecil di Jakarta. Sehingga orang hanya melihatnya sekali-kali. Hal itu akhirnya mendorong Wirry dan tim menerapkan sistem klaster (clustering). Artinya, perusahaan akan fokus ekspansi di satu wilayah lebih dulu, sebelum pindah ke wilayah lain.
Strategi pertumbuhan anorganik pun dipilih. FamilyMart Indonesia memutuskan mengakuisisi 70 toko Starmart milik Hero Group di 2016. Outlet Starmart sendiri berada di pasar captive, seperti apartemen dan gedung perkantoran.
Maka, FamilyMart Indonesia pun mengambil langkah membuka di area-area serupa. Strategi itu berjalan pada 2017 sampai dengan 2019 Hingga akhirnya FamilyMart Indonesia tersedia di sekitar 90 persen perkantoran di Jakarta, khususnya Sudirman; Thamrin; TB Simatupang; dan Kuningan.
“Kalau captive mau tak mau, orang atau karyawan di gedung akan lihat FamilyMart terus dan membuat kami jadi top of mind bagi orang-orang di gedung itu,” kata Wirry.
Namun, sejak 2022, FamilyMart Indonesia mencoba untuk turut hadir di area pinggir jalan. Langkah itu dilandasi oleh pandemi yang terjadi sejak Maret 2020, yang berdampak besar terhadap FamilyMart Indonesia karena mayoritas gerainya berlokasi di gedung perkantoran.
Pada 2025, FamilyMart Indonesia sendiri membidik untuk memiliki 500 gerai. Per pertengahan Maret 2025, perusahaan telah memiliki 400-an outlet yang berlokasi di Jabodetabek, Surabaya, dan Malang.