LG Sepakat Lanjutkan Kerja Sama Baterai EV dengan Antam dan IBC
Jakarta, FORTUNE - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengatakan LG Energy Solution berkomitmen melanjutkan kerja sama dengan BUMN dalam Proyek Titan bersama PT Aneka Tambang (Antam) dan Indonesia Battery Coorporation (IBC).
Hal itu dia sampaikan usai bertemu dengan Chief Executive Officer LG Energy Solution, Young Soo Kwon; Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto; Direktur Utama PT Antam, Nico Kanter; dan Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC), Toto Nugroho, Kamis (3/8).
“Ini merupakan proyek yang digagas dari hasil pertemuan kedua kepala negara Indonesia dan Korea sejak tahun 2019 yang lalu,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (4/8).
Kerja sama sempat terkendala setelah diterbitkannya aturan Inflation Reduction Act (IRA) di Amerika Serikat yang mempengaruhi rantai pasok bahan baku baterai kendaraan listrik dunia.
Keputusan untuk melanjutkan proyek ini, menurut Bahlil, menunjukkan konsensus dan keinginan untuk mencapai tujuan bersama antara pemerintah Indonesia dengan LG Konsorsium untuk hilirisasi sumber daya alam, peningkatan nilai tambah, dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia.
Bahlil juga menegaskan bahwa pemerintah akan sigap membantu percepatan realisasi investasi proyek ini.
"Pemerintah mengapresiasi komitmen LG untuk melanjutkan realisasi investasi ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia. Kementerian Investasi berkomitmen terus mengawal proses perizinan dan kemudahan investasi LG di Indonesia agar cepat terealisasi dan memberikan manfaat, khususnya kedua negara Indonesia dan Korea," katanya.
CEO LG Energy Solution, Young Soo Kwon, mengapresiasi dukungan bagi megaproyek ini dan mengungkapkan bahwa konsorsium LG siap melanjutkan diskusi pendirian perusahaan yang diharapkan mendapatkan persetujuan dari dewan direksi masing-masing anggota konsorsium. Harapannya, konstruksi bisa dilakukan pada tahun ini.
“Tanpa dukungan pemerintah, sangat mustahil untuk bisa mencapai kesepakatan untuk memulai realisasi. Saat ini LG telah menyelesaikan hal yang tersulit dalam negosiasi antar konsorsium, yaitu penentuan pemegang saham di perusahaan patungan di setiap rantai pasok. Setelah tercapainya kesepakatan di struktur saham, LG konsorsium yakin negosiasi akan jauh lebih mudah dan menargetkan untuk memulai konstruksi pabrik katoda di tahun 2023,” kata Kwon.