Jakarta, FORTUNE – Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat mendorong terciptanya banyak cara-cara baru untuk berbisnis, salah satunya adalah crowdsourcing. Apalagi, nilai kolaborasi semakin dibutuhkan untuk bisa bertahan dalam dunia usaha kini dan masa depan.
Menurut Investopedia, crowdsourcing adalah metode yang digunakan untuk menampung banyak orang yang ingin melakukan sesuatu atau mencapai suatu tujuan. Hal ini bisa dilihat sebagai metode yang mengandalkan kontribusi dari sekelompok besar orang untuk menyelesaikan tugas, menghasilkan ide, atau mengumpulkan data. Istilah ini berasal dari gabungan kata crowd (kerumunan) dan outsourcing (alih daya).
Berbeda dengan crowdfunding yang fokus pada pengumpulan dana dari banyak sumber untuk sebuah tujuan tertentu, crowdsourcing sering kali digunakan oleh perusahaan dan organisasi untuk mengakses ide-ide segar, mengumpulkan informasi, dan menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efisien dan hemat biaya.
Dalam praktik bisnis, crowdsourcing melibatkan banyak individu dalam berbagi informasi, melakukan pekerjaan yang diminta, dan berdiskusi di forum yang disediakan, baik melalui website, media sosial, ataupun aplikasi.
Biasanya, individu yang bergabung dalam crowdsourcing adalah freelancer yang mencari berbagai macam jenis pekerjaan, meskipun tak jarang juga orang-orang ini bergabung untuk melakukan pekerjaan kolektif secara gratis.
