Jakarta, FORTUNE – Bila Anda pernah melihat sebuah tampilan logo yang menyerupai logo asli yang populer di media sosial, padahal sedikit berbeda dan mengandung sebuah sindiran atau olok-olok pada jenama asli logo tersebut, bisa jadi Anda sedang menyaksikan langsung sebuah konsep yang disebut Doppelganger Brand Image (DBI).
Ideoworks.id dalam laman resminya, mendefinisikan DBI sebagai sindiran bahkan makian pada sebuah jenama, dengan menduplikasikan identitas jenama tersebut secara berbeda, bahkan dengan makna yang bertolak belakang sampai 180 derajat.
Biasanya, DBI dibuat oleh seseorang atau sekelompok pihak dengan tujuan merendahkan brand yang logo atau slogannya diparodikan. Serangan ini bisa dilakukan oleh siapa saja, mulai dari tim brand lain, aktivis anti-brand, hingga orang-orang yang kecewa dengan brand tersebut.
Dengan demikian, DBI bisa menjadi ancaman bagi kelangsungan sebuah jenama, karena berdampak negatif pada citra dan tingkat kepercayaan konsumen pada jenama tersebut. Hal ini diperparah dengan kehadiran sosial media yang berpotensi mengamplifikasi penyebaran image negatif tersebut. Untuk memahaminya lebih lanjut, berikut ini Fortune Indonesia akan mengulas beberapa hal terkait DBI.