Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pacu Bisnis Penyewaan Tower, Mitratel Tambah 1.390 Tower di 2024

Ilustrasi Mitratel/Dok Mitratel
Intinya sih...
  • Mitratel tambah 1.390 menara di 2024, total mencapai 39.404 menara atau meningkat 3,7 persen dari tahun sebelumnya.
  • Bisnis penyewaan tower menjadi penyumbang pendapatan terbesar Mitratel dengan nilai Rp7,63 triliun, tumbuh 6,9 persen. Pendapatan dari segmen fiber optic juga bertumbuh.
  • Laba bersih MTEL tumbuh 4,8 persen menjadi Rp2,11 triliun. Peringkat tertinggi idAAA dari Pefindo diberikan untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2024 serta peringkat idAAA (sy) untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahun 2024.

Jakarta, FORTUNE - Pada tahun 2024, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel berhasil menambah 1.390 menara. Dengan demikian, saat ini emiten dengan kode saham MTEL tersebut telah memiliki sejumlah 39.404 menara atau meningkat 3,7 persen dibandingkan dari akhir tahun sebelumnya. 

Dengan kepemilikan tersebut, perseroan terus memantapkan posisinya sebagai Perusahaan Infrastruktur Telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara dari sisi jumlah kepemilikan menara.

“Ini adalah fondasi penting dalam mendukung agenda transformasi digital Indonesia dan pengembangan layanan 5G di masa depan,” ujar Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (17/4).

Bisnis penyewaan tower jadi penyumbang pendapatan Mitratel

Ilustrasi menara telekomunikasi
Ilustrasi menara telekomunikasi (kominfo.jatimprov.go.id)

Seperti diketahui, bila melihat laporan keuangannya, Mitratel berhasil membukukan pendapatan Rp9,31 triliun pada tahun 2024, tumbuh 7,2 persen (yoy). Bisnis penyewaan menara atau tower leasing masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan perseroan dengan nilai Rp7,63 triliun, atau tumbuh 6,9 persen. 

Sementara itu, pendapatan dari segmen fiber optic juga terus bertumbuh dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp486 miliar atau meningkat 64,3 persen dari tahun sebelumnya. Kenaikan di sisi pendapatan berhasil diimbangi dengan pengelolaan biaya yang lebih efisien. 

Mitratel tercatat berhasil menjaga efektivitas operasional dengan mencatatkan beban operasional Rp1,6 triliun, turun 5,2 persen dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp1,7 triliun. 

Prospek bisnis menara telko cerah, MTEL dapat peringkat idAAA

Ilustrasi menara. (Shutterstock/ShutterOK)

Alhasil, laba bersih MTEL mampu tumbuh 4,8 persen dari Rp2,01 triliun menjadi Rp2,11 triliun. Dengan kinerja yang cemerlang tersebut, MTEL juga dapat mempertahankan peringkat tertinggi idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan prospek stabil. 

Peringkat tersebut diberikan untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2024 serta peringkat idAAA (sy) untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahun 2024.

Dalam laporan resminya, Pefindo menilai Mitratel memiliki profil bisnis yang kuat sebagai pemilik menara telekomunikasi independen terbesar di Asia Tenggara, struktur permodalan yang konservatif, serta prospek usaha jangka panjang yang solid di industri menara telekomunikasi. Pertimbangan lainnya adalah cakupan wilayah yang luas dan basis pelanggan yang terdiversifikasi.

“Peringkat idAAA dengan prospek stabil ini menjadi validasi atas komitmen kami dalam menjaga kinerja keuangan yang sehat sekaligus terus memperluas portofolio infrastruktur digital,” kata Theodorus.

Mitratel terus memperkuat strategi bisnis jangka panjang melalui ekspansi menara di luar Jawa, peningkatan konektivitas fiber optik, serta pengembangan bisnis adjacent seperti edge computing dan IoT.

Ke depan, kami akan terus berinvestasi pada penguatan infrastruktur digital, karena kami percaya bahwa menara bukan hanya aset pasif, melainkan enabler utama ekosistem digital nasional,” tambah Theodorus.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us