Jakarta, FORTUNE - Raksasa kendaraan listrik Cina, BYD, hanya menjadi penjual kendaraan listrik terbesar di dunia selama satu kuartal. Pada hari Selasa, setelah laporan pengiriman kuartal pertama Tesla, produsen mobil yang berkantor pusat di AS ini mendapatkan kembali statusnya sebagai penjual kendaraan listrik baterai terbesar di dunia, setelah kalah dari BYD pada akhir tahun lalu.
Melansir laporan dari Fortune, Rabu (3/4), BYD baru-baru ini mencoba menggunakan pemotongan harga dan peluncuran model baru untuk memacu permintaan. Bulan lalu, mereka memangkas harga model termurahnya, Seagull, sebesar 5 persen dan menurunkan harga sedan terlaris Qin Plus sebesar 20 persen.
Namun penjualan masih turun. BYD hanya menjual 300.114 kendaraan listrik baterai selama tiga bulan yang berakhir pada bulan Maret, dibandingkan dengan 526.409 pada kuartal sebelumnya. Tesla menjual 386,610 mobil pada periode yang sama, dibandingkan 484.507 pada kuartal terakhir tahun 2023.
Saham BYD pun merosot 2,2 persen yang di Bursa Hong Kong pada hari Rabu, karena indeks Hang Seng turun 1,2 persen. Saham Tesla anjlok sekitar 5 persen di Bursa AS Selasa setelah rilis data pengiriman kuartal pertama.