Pertamina Sepakati Kontrak Bagi Hasil Blok Bobara dengan Petronas

- Pertamina Hulu Energi (PHE) dan PETRONAS melakukan kemitraan strategis untuk eksplorasi sumber daya migas di Blok Bobara.
- PHE akan memiliki 24,5 persen Participating Interest dalam Kontrak Bagi Hasil (PSC) Bobara bersama PETRONAS dan TotalEnergies.
- Kerja sama ini mendukung program pemerintah dalam kemandirian energi dan memperkuat ketahanan energi kawasan.
Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melakukan kerja sama strategis dengan Petroliam Nasional Berhad (PETRONAS) dalam menjajaki potensi eksplorasi dan pengembangan sumber daya migas Blok Bobara.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Farm-Out Agreement (FOA) dalam Kontrak Bagi Hasil (Production Sharing Contract/PSC) Bobara. Dalam kemitraan ini, PHE melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi Bobara, akan memiliki 24,5 persen Participating Interest, bersama PETRONAS dan TotalEnergies.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menyampaikan bahwa kesepakatan FOA ini merupakan langkah strategis perseroan untuk mendukung program pemerintah dalam kemandirian energi. Blok Bobara sendiri berada di wilayah perairan laut dalam (ultra-deepwater) Papua Barat, Indonesia Timur
"Ini bukan sekadar tonggak kontraktual, tetapi merupakan wujud nyata dari kemitraan energi Malaysia–Indonesia, sinergi kapabilitas yang saling melengkapi, serta tanggung jawab bersama kita dalam memperkuat ketahanan energi kawasan dan mendorong pembangunan berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (27/10).
Simon berharap, kerja sama ini dapat membuka jalan bagi pertumbuhan bisnis Pertamina di Malaysia, termasuk potensi menjadi operator di Balingian PSC dan wilayah kerja lainnya, sejalan dengan portofolio jangka panjang PETRONAS di Indonesia.
"PSC Bobara selaras dengan fokus strategis PHE dalam mengeksplorasi dan mengembangkan peluang baru di area frontier," ujarnya.
PHE akan terus berinvestasi dalam dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas yang sesuai prinsip environmental, social, and governance (ESG) serta berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan, salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016.

















