- Artificial Intelligence untuk Inspeksi Cerdas, Memastikan pemantauan kondisi peralatan lebih presisi dan responsif.
- Digitalisasi HSSE: Meningkatkan standar keselamatan dan keamanan berbasis teknologi.
- Integrasi TIK: Mendukung efisiensi operasional dan pengelolaan aset pembangkit
PLN IP Gandeng Huawei, Terapkan AI untuk Pembangkit Cerdas

Jakarta, FORTUNE - PLN Indonesia Power (PLN IP) mulai mengadopsi teknologi Artificial Intelligence (AI) di unit pembangkit listrik sebagai bagian dari percepatan transformasi digital dan dukungan terhadap agenda transisi energi nasional.
Langkah ini diwujudkan melalui kerja sama dengan Huawei, yang ditandai dengan penandatanganan Joint Study Agreement (JSA) untuk mengembangkan berbagai solusi digital di sektor pembangkitan.
Direktur Utama PLN IP, Bernadus Sudarmanta, menegaskan bahwa kemitraan tersebut bukan hanya soal mengadopsi teknologi baru, tetapi juga simbol komitmen perusahaan memperkuat daya saing industri ketenagalistrikan Indonesia di era digital.
"Kolaborasi dengan Huawei adalah wujud nyata transformasi digital di sektor ketenagalistrikan. Kami ingin memastikan pembangkit PLN IP tidak hanya andal, tetapi juga mengedepankan keselamatan dan efisiensi melalui teknologi terkini. Ini adalah langkah penting menuju ekosistem energi yang lebih hijau dan berkelanjutan," kata Bernadus, dalam keterangannya (26/11).
Pada tahap awal, kolaborasi mencakup penerapan teknologi AI untuk inspeksi cerdas serta penguatan sistem Health, Safety, Security, and Environment (HSSE). Studi bersama akan dilakukan di PLTU Banten 3 Lontar, yang menjadi lokasi percontohan untuk menilai efektivitas solusi digital berbasis AI.
Bernadus menjelaskan bahwa kerja sama ini menjadi momentum signifikan dalam upaya PLN IP menghadirkan pembangkit yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan, sesuai visi perusahaan sebagai pemimpin transformasi digital di sektor energi. Selain intelligent inspection, proyek ini juga meliputi digitalisasi HSSE, peningkatan keamanan siber, dan integrasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mendukung operasional pembangkit.
Analisis bersama tersebut akan mencakup aspek teknis, keselamatan, bisnis, hukum, risiko, hingga lingkungan sebagai dasar penentuan implementasi pilot project di lapangan.
Melalui studi ini, kedua pihak ingin membangun fondasi kuat bagi pengembangan solusi digital modern yang dapat menjawab tantangan sektor ketenagalistrikan saat ini, termasuk tiga aspek:
PLN IP berharap inisiatif ini akan mempercepat kehadiran pembangkit listrik cerdas yang mendukung target net zero emission serta mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pusat inovasi energi di Asia Tenggara.
Selain memberikan manfaat bagi keberlanjutan lingkungan, kolaborasi energi-teknologi ini juga diharapkan menghasilkan peningkatan keandalan pasokan listrik, efisiensi biaya operasional, dan penguatan keselamatan kerja. Selaras dengan tujuan pemerintah dalam mempercepat transisi energi dan menekan emisi karbon, proyek ini membawa dampak langsung bagi masyarakat.
"PLN IP berkomitmen menghadirkan layanan listrik yang lebih stabil, aman, dan ramah lingkungan, mendukung terciptanya kualitas hidup yang lebih baik bagi seluruh lapisan masyarakat," ujarnya.

















