Apa itu Industri 4.0 dan Bagaimana Contohnya?

Jakarta, FORTUNE - Jargon ''Revolusi Industri 4.0" sempat ramai digaungkan. Apa itu industri 4.0 dan bagaimana contoh penerapannya secara nyata?

Sebelumnya, sudah ada deretan revolusi industri, dari yang pertama hingga yang ketiga. Berdasarkan sejarahnya, revolusi di industri bermula dari penemuan mesin uap pada 1784, sebagaimana dikutip dari laman Institut Teknologi Bandung. Sejalan dengan berkembangnya waktu, permintaan produksi kian menguat.

Hal itu mendorong lahirnya Industri 2.0 di 1870, yang mengalihkan tugas-tugas berbahaya dari manusia ke mesin. Selanjutnya, era berganti ke Industri 3.0, dengan indikasi hadirnya komputer. Di Industri 3.0, terjadi peralihan pekerjaan repetitif dari manusia ke mesin.

Setelah itu, Industri 3.0 berkembang menjadi jaringan siber, IoT, serta internet atau Industri 4.0. Dengan adanya Industri 4.0, setiap alat produksi seperti mesin dapat berkaitan dengan yang lain melalui jaringan internet. Proses untuk mengaitkannya disebut sebagai digitalisasi. Karena hal tersebut, muncul berbagai jenis pekerjaan baru, sama seperti revolusi-revolusi sebelumnya.

"Mesin digantikan oleh artificial intellegence (AI). Tadinya manusia yang berpikir, sekarang robot yang berpikir, dan ini akan sangat banyak terjadi di masa yang akan datang," kata mantan Rektor sekaligus Professor di ITB, Kadarsah Suryadi, dikutip dari situs web ITB, Selasa (19/9).

Sementara itu, dilansir dari Indonesia Baik, Industri 4.0 adalah revolusi industri yang tengah terjadi saat ini, yang diindikasikan oleh teknologi digital. Industri 4.0 berpotensi menghasilkan dampak seperti: mendongkrak produktivitas, efektivitas, dan efisiensi untuk meningkatkan beragam sektor lewat optimasi proses dan pengontrolan kualitas.

Lantas, apa saja contoh dari Industri 4.0 di Indonesia? Berikut ini contohnya, sebagaimana diwartakan oleh Indonesia Baik:

• Teknologi telemedis atau konsultasi kesehatan secara jarak jauh, hanya melalui ponsel dengan jaringan internet. Di balik aplikasi kesehatan tersebut, ada teknologi big data dan analitik yang berfungsi untuk meninjau kesehatan para pasien dan bisa dipakai untuk mengembangkan aplikasi berdasarkan kebutuhan.
• Kota pintar atau smart city. Implementasi kota ini bertujuan untuk mengawinkan teknologi digital dalam tata kelola kota. Itu termasuk--tapi tak terbatas pada--sistem transportasi, cara mengelola limbah, peninjauan keamanan, dan layanan publik.
• Pembelajaran jarak jauh lewat platform. Sejumlah sekolah dan universitas telah mengembangkan platform belajar daring, yang memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan.