Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Teknologi AI pada Real Estate Dapat Tekan Biaya Energi Hingga 30 Persen

Ilustrasi desain rumah canggih (freepik.coom/wahyu_t)
Ilustrasi desain rumah canggih (freepik.coom/wahyu_t)
Intinya sih...
  • Pemanfaatan AI meningkatkan kenyamanan termal, keandalan sistem, dan mengurangi beban listrik.
  • Adopsi AI membuka akses terhadap data bangunan secara langsung.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) mendorong efisiensi operasional sektor real estate komersial di Indonesia. Dalam laporan Colliers terbaru yang bertajuk Artificial Intelligence (AI) Powered Real Estate: Unlocking Efficiency and Net Operating Income Through AI, terungkap teknologi ini mampu memangkas biaya energi hingga 30 persen, terutama melalui optimalisasi sistem heating, ventilation, and air conditioning (HVAC). Selama ini, komponen tersebut menyumbang hingga 60 persen dari konsumsi energi gedung.

Head of Facilities Management Colliers Indonesia, Christina Ng, menegaskan pemanfaatan AI kini mulai mendapatkan momentum di pasar domestik.

“Peningkatan berbasis AI membantu mengurangi biaya energi hingga 30 persen, sekaligus meningkatkan kenyamanan termal dan keandalan sistem,” kata dia dalam keterangannya, dikutip Selasa (18/11).

Implementasi ini, kata Christina, tidak hanya mengurangi beban listrik, tetapi juga menciptakan lingkungan bangunan yang lebih responsif dan nyaman, sehingga berpotensi meningkatkan kepuasan dan retensi penyewa.

Tim Manajemen Fasilitas Colliers telah mencatat hasil signifikan dari pengaplikasian AI pada pengaturan HVAC, termasuk pengendalian suhu yang lebih konsisten dan penghematan energi terukur.

Bahkan, teknologi ini dapat diterapkan di gedung-gedung yang belum memiliki Building Management System (BMS) canggih. Melalui skema pembiayaan fleksibel seperti shared savings, pemilik gedung dapat menikmati manfaat teknologi tanpa harus menggelontorkan investasi awal.

Selain efisiensi energi, Christina mengatakan adopsi AI juga membuka akses terhadap data bangunan secara langsung. Hal tersebut memungkinkan respons berbasis data terhadap kebutuhan operasional dan penyewa.

AI kini berkembang menjadi penggerak strategis yang mendukung pengambilan keputusan real-time dan pemeliharaan prediktif, sehingga meningkatkan performa gedung secara keseluruhan.

Seiring dengan pemulihan sektor real estate setelah pandemi, dia memprediksi teknologi berbasis AI diperkirakan akan semakin banyak diterapkan oleh pengembang dan pemilik properti.

Peluang yang kini terbuka antara lain meningkatnya permintaan bangunan hemat energi, penggunaan digital twin untuk simulasi perencanaan, hingga teknologi yang menekan biaya operasional (OpEx) tanpa investasi modal besar.

“Alat-alat AI juga menawarkan return on investment (ROI) yang terukur, membantu meningkatkan nilai aset sekaligus menciptakan ekosistem bangunan yang lebih sehat dan berkelanjutan,” ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us

Latest in Business

See More

AGIT Jajaki Peluang Bisnis AI, Fokus Kajian dan Penetrasi Pasar

18 Nov 2025, 19:15 WIBBusiness