Ubah Peta Industri Hiburan, Netflix Mulai Negosiasi Akuisisi Warner Bros.Discovery

- Netflix memulai negosiasi akuisisi dengan Warner Bros. Discovery terkait studio film, televisi, dan layanan streaming HBO Max.
- Kesepakatan ini akan mengubah lanskap media dan hiburan global dengan memberi Netflix hak atas perpustakaan film dan TV Warner Bros. serta merek HBO yang melegenda.
- Tantangan besar dari regulator dihadapi oleh upaya akuisisi Netflix-WBD karena skala dan pengaruh pasar Netflix yang besar.
Jakarta, FORTUNE - Netflix dikabarkan segera memulai proses negosiasi dengan Warner Bros. Discovery terkait akuisisi studio film dan televisi, sekaligus layanan streaming HBO Max.
Dilansir dari Variety, akuisisi ini menandai perubahan strategi besar bagi pionir streaming yang selama ini mengguncang Hollywood lewat kekuatan platform berlangganan.
Perkembangan itu muncul setelah perang penawaran selama beberapa pekan antara Netflix dan para pesaingnya — Paramount Skydance dan Comcast — untuk mendapatkan aset Warner Bros. Discovery. Paramount Skydance, di bawah CEO baru David Ellison, berusaha mengakuisisi seluruh Warner Bros. Discovery melalui penawaran tunai penuh, sementara Netflix dan Comcast hanya mengajukan tawaran untuk bisnis studio dan streaming. Berita mengenai negosiaasi eksklusif ini pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg News.
Langkah tersebut menandai perubahan bagi Netflix, yang selama bertahun-tahun menolak akuisisi besar terhadap aset-aset Hollywood tradisional.
Ted Sarandos dan Greg Peters, kedua co-CEO Netflix, secara konsisten menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak terganggu oleh absennya perpustakaan konten klasik. Namun kesempatan untuk membeli perpustakaan film dan TV Warner Bros. yang sangat luas serta merek HBO yang melegenda dianggap sayang untuk dilewatkan.
Kesepakatan ini diramal akan menghadapi jalan panjang dalam proses persetujuan regulator, terutama mengingat ketidakpastian di bawah pemerintahan Trump.
Serikat sutradara Amerika (Directors Guild of America/DGA) dan Cinema United — asosiasi industri pameran film — telah mengeluarkan pernyataan keras bahwa merger antara Netflix dan WBD akan membawa konsekuensi serius bagi bisnis bioskop.
Kabar negosiasi eksklusif ini datang setelah berbulan-bulan spekulasi dan kekhawatiran di sektor hiburan atas kemungkinan penjualan Warner Bros. Discovery. Paramount, di bawah Ellison, menjadi pihak pertama dan paling agresif dengan penawaran sekitar US$27 per saham untuk seluruh perusahaan. Netflix dan Comcast menyusul kemudian, memicu persaingan sengit.
Perang penawaran memuncak pada hari Senin dengan tawaran tertinggi. Paramount bahkan melancarkan serangan pada Kamis pagi, menuding Netflix melakukan tindakan tidak pantas dalam proses penawaran untuk studio legendaris itu, dengan menyatakan memiliki alasan kuat untuk percaya bahwa proses penjualan "ternodai oleh konflik manajemen, termasuk potensi kepentingan pribadi manajemen dalam peran dan kompensasi pascapenutupan."
Penawaran Paramount pada Senin termasuk dukungan pendanaan dari tiga sovereign wealth fund Timur Tengah, menurut laporan Variety.
Warner Bros. Discovery — perusahaan hasil penggabungan antara WarnerMedia milik AT&T dan Discovery Communications pada 2022 — menjadi target akuisisi pada Oktober ketika Ellison mengajukan penawaran tak terduga untuk seluruh perusahaan.
Transformasi Besar Dunia Hiburan
Jika Netflix dan WBD mencapai kesepakatan, hal ini akan menjadi transformasi besar dalam lanskap media dan hiburan. Sebagai pemimpin layanan streaming berbayar, Netflix telah tumbuh menjadi perusahaan paling besar dan berpengaruh di Hollywood dengan valuasi pasar US$437 miliar — jauh melampaui Disney (US$190 miliar).
Netflix meniti jalannya di Hollywood dan membangun dominasinya dengan menjadi streamer premium pertama, dimulai dari konten lisensi sebelum mengembangkan orisinal, bekerja sama dengan studio luar serta memproduksi konten sendiri seperti franchise “Stranger Things.”
Kesepakatan ini akan memberi Netflix hak atas perpustakaan Warner Bros. — dari “Casablanca” dan “The Maltese Falcon” hingga “Friends” dan “Ted Lasso” — serta seluruh IP ikonik seperti Batman, Superman, Wonder Woman, dan karakter DC lainnya. Perpustakaan HBO mencakup serial-serial monumental seperti “The Sopranos,” “The Wire,” “Deadwood,” “Game of Thrones,” “Sex and the City,” “Curb Your Enthusiasm,” dan “Six Feet Under.”
Namun upaya akuisisi Netflix-WBD dipastikan menghadapi tantangan besar dari regulator, mengingat skala dan pengaruh pasar Netflix. Pada Kamis, Variety melaporkan secara eksklusif bahwa konsorsium talenta papan atas menandatangani surat terbuka kepada Kongres AS, meminta anggota parlemen menentang kesepakatan tersebut karena Netflix akan “menggenggam industri bioskop dalam cengkeraman,” dengan mengurangi rilis teater dan menekan nilai lisensi di jendela distribusi berikutnya. Pernyataan itu ditandatangani secara anonim karena kekhawatiran akan pembalasan mengingat kekuatan pasar Netflix.
“Berita soal Netflix mendapatkan hak eksklusif untuk bernegosiasi atas WBD menimbulkan kekhawatiran bagi DGA. Kami percaya industri yang kompetitif — yang mendorong kreativitas dan persaingan sehat dalam merekrut talenta — sangat penting untuk menjaga karier dan hak kreatif para sutradara dan tim mereka. Kami akan bertemu dengan Netflix untuk menyampaikan kekhawatiran kami dan memahami visi mereka,” ujar DGA.
















