Waskita (WSKT) Bangun Jembatan Satwa di IKN Senilai Rp2,6 Triliun

- PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membangun Jembatan Satwa di sekitar tol IKN.
- Jembatan sepanjang 81,6 meter tersebut akan berfungsi sebagai perlintasan satwa endemik Kalimantan.
- Waskita menggunakan timbunan ringan atau mortar busa sebagai pengganti timbunan tanah.
Jakarta, FORTUNE - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) tengah membangun jembatan satwa di sekitar Tol Ibu Kota Nusantara (IKN) Seksi 3B Segmen KTT Karingau-Simpang Tempadung, Kalimantan Timur. Proyek jembatan yang dilaporkan bernilai Rp2,6 triliun ini menjadi respons atas pentingnya penyediaan jalur khusus bagi hewan agar dapat melintas dengan aman, salah satunya terinspirasi oleh viralnya kasus induk gajah di Malaysia.
Jembatan sepanjang 81,6 meter tersebut dirancang sebagai perlintasan bagi satwa endemik Kalimantan, meliputi macan dahan, bekantan, beruang madu, hingga orang utan.
"Jembatan ini menyambungkan antara bukit dengan bukit, untuk memudahkan perpindahan hewan-hewan yang berhabitat di hutan lindung Sungai Wein. Seperti diketahui, hutan lindung itu dekat dengan jalan tol Ibu Kota Nusantara (IKN) Seksi 3B yang juga sedang dibangun oleh perseroan," ujar Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, dalam keterangan resmi yang dikutip Senin (26/5).
Secara teknis, jembatan satwa ini akan terdiri dari dua lintasan berbentuk terowongan yang kemudian ditimbun tanah. Ermy menjelaskan, sebagai bentuk komitmen perseroan dalam menerapkan teknologi konstruksi berkelanjutan, Waskita menggunakan timbunan ringan atau mortar busa sebagai pengganti timbunan tanah konvensional.
"Waskita tidak hanya mengerjakan proyek infrastruktur, tapi juga memiliki kepedulian untuk menjaga ekosistem dan lingkungan. Perseroan menyadari, tidak only manusia yang membutuhkan fasilitas jalan aman dan nyaman, hewan pun membutuhkannya," ujarnya.
Ermy menambahkan, pengerjaan proyek jembatan satwa ini memiliki tantangan tersendiri. Lokasinya yang bersinggungan langsung dengan Hutan Lindung Sungai Wein, sebuah koridor satwa liar, menuntut pelaksanaan konstruksi yang selaras dengan habitat alami hewan. Hal ini bertujuan agar mereka dapat melintas di atas jembatan tanpa terganggu oleh operasionalisasi jalan tol yang berada di bawahnya.
Waskita optimistis mampu menyelesaikan pembangunan jembatan satwa ini secara tepat waktu dan sesuai standar mutu. Proyek yang termasuk dalam paket pekerjaan IKN Seksi 3B Segmen KKT Kariangau-Simpang Tempadung tersebut ditargetkan rampung pada Agustus 2026.