RI Disebut Jadi Pasar Emas Potensial di Dunia, Pemerintah Dorong Ekosistem

- Indonesia dipandang sebagai salah satu pasar emas paling potensial di dunia berkat tingginya permintaan konsumen dan besarnya cadangan komoditas yang dimiliki.
- PT Pegadaian menegaskan komitmennya memperkuat ekosistem emas nasional melalui sinergi dan integrasi layanan keuangan berbasis emas, dengan total kelolaan emas mencapai 129 ton.
- ANTAM berperan aktif dalam memperkuat tata kelola industri emas nasional melalui pengembangan hilirisasi dan pemenuhan pasokan bahan baku yang berkelanjutan, dengan dukungan sinergi lintas lembaga dan badan usaha serta peningkatan literasi masyarakat.
Jakarta, FORTUNE – Laporan World Gold Council (WGC) terkait Indonesian Gold Consumer Insights Report memberikan pandangan strategis mengenai perilaku konsumen emas di Indonesia dan potensi pengembangan pasar bulion ke depan. Dalam laporan ini bahkan menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu pasar emas paling potensial di dunia—didukung oleh tingginya permintaan konsumen dan besarnya cadangan komoditas yang dimiliki.
Selain itu, minat masyarakat Indonesia terhadap emas juga cukup tinggi, hal ini menjadi peluang signifikan bagi pertumbuhan dan kemajuan industri emas dan ekosistem bulion nasional di masa mendatang.
Untuk itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkolaborasi dengan WGC, Kementerian Keuangan dan Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara menyelenggarakan forum strategis bertajuk “Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets”. Upaya ini sebagai langkah Pemerintah mendorong penguatan ekosistem bullion nasional.
Kelolaan emas Pegadaian tembus 129 ton

Sebagai tuan rumah penyelenggaraan Bullion Connect 2025, PT Pegadaian menegaskan komitmennya memperkuat ekosistem emas nasional melalui sinergi dan integrasi layanan keuangan berbasis emas. Tercatat, hingga Oktober 2025, total kelolaan emas Pegadaian tercatat sebesar 129 Ton.
Melalui strategi yang menghubungkan layanan gadai tradisional hingga perdagangan emas digital, Pegadaian juga berupaya mengoptimalkan aset emas masyarakat agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembiayaan yang produktif, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam ekosistem bulion.
"Kami telah merancang strategi komprehensif untuk mengintegrasikan seluruh layanan, mulai dari transaksi tradisional di outlet hingga digital untuk mempercepat dan memudahkan masyarakat mengakses produk dan layanan emas di Pegadaian, terutama dengan hadirnya aplikasi Tring!,” kata Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan melalui keterangan resmi di Jakarta, (13/11).
Lebih lanjut, pihaknya menjamin simpanan emas nasabah dengan menerapkan sistem 1:1 untuk layanan transaksi emas, di mana ketika ada permintaan transaksi Cicil Emas maupun Tabungan Emas oleh nasabah, maka Pegadaian telah menyiapkan persediaan emas secara fisik sejumlah gram yang ditransaksikan, yang tersimpan aman di vault berstandar internasional.
Sebagai bagian dari ekosistem bullion, PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), anggota MIND ID – Holding BUMN Pertambangan, menegaskan upaya dalam memperkuat tata kelola industri emas nasional melalui pengembangan hilirisasi dan pemenuhan pasokan bahan baku yang berkelanjutan. ANTAM berperan aktif bersama para pemangku kepentingan dalam menjaga ketersediaan emas nasional, meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, serta memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional.
“Sinergi lintas lembaga dan badan usaha, pengembangan produk sesuai amanat Undang-Undang-Undang P2SK, penyusunan roadmap jangka menengah oleh OJK, perluasan pasar dan kerja sama internasional, serta peningkatan literasi masyarakat menjadi pilar penting dalam membangun ekosistem bullion”, ungkap Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan.
Melalui berbagai langkah strategis, Pemerintah bersama otoritas terkait dan pelaku industri emas berkomitmen untuk memperkuat koordinasi lintas sektor, mendorong inovasi, dan mempercepat pengembangan ekosistem bullion. Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan kementerian/lembaga, pelaku industri pertambangan, produsen emas, lembaga jasa keuangan, asosiasi, akademisi, serta mitra internasional.















