Wisata, Konservasi, dan Edukasi Ekosistem Air Hadir Jadi Satu di Marine Safari Bali
- Marine Safari Bali (MSB) menggabungkan rekreasi dan edukasi melalui perjalanan seru menyusuri berbagai ekosistem perairan, serta menjaga keseimbangan alam dan kelestarian biota akuatik.
- Enam zona di MSB merepresentasikan ekosistem biota akuatik, mulai dari hutan hujan tropis hingga habitat laut dalam yang menampilkan predator seperti Bull Sharks and grey reef sharks.
- MSB memberdayakan masyarakat lokal dengan kerja sama nelayan untuk pasokan ikan sebagai pakan satwa, serta menjalin kemitraan dengan lembaga internasional untuk pengelolaan taman wisata dengan standar tertinggi.
Bali, FORTUNE - Mengenal kehidupan air, dari hulu hingga laut lepas kini bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan. Pengalaman itu salah satunya yang ditawarkan Marine Safari Bali (MSB), destinasi baru dari Taman Safari Indonesia yang memadukan rekreasi dan edukasi melalui perjalanan seru menyusuri berbagai ekosistem perairan, sekaligus mengajak pengunjung memahami pentingnya menjaga keseimbangan alam dan kelestarian biota akuatik.
Aswin Sumampau, Direktur Utama Taman Safari Indonesia menjelaskan MSB adalah upaya Taman Safari dalam melestarikan kehidupan laut lewat konservasi spesies biota laut, serta pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.
Marine Safari Bali dilengkapi dengan fasilitas berstandar internasional, termasuk pusat riset, penangkaran, dan rehabilitasi bagi spesies laut yang terancam punah seperti penyu, hiu, dan berbagai jenis terumbu karang langka. Sehingga tempat wisata ini tidak hanya menghibur tetapi juga berperan penting dalam pelestarian ekosistem laut.
“Kami yakin Marine Safari Bali dapat menjadi sarana edukasi publik yang menginspirasi kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga ekosistem laut bagi generasi mendatang," ujar Aswin, Sabtu (11/10).
Salah satu konservasi di Marine Safari Bali ialah breeding atau pembiakan ikan hiu, yakni perawatan tiga ekor Bowmouth Guitarfish sebelum akhirnya dilakukan pelepasliaran. Dalam program ini MSB bekerja sama dengan organisasi konservasi internasional yaitu Shark Ray 360 Community.
Program konservasi juga ada Restorasi Terumbu Karang. Ini merupakan hasil kolaborasi dengan lembaga riset dalam kegiatan transplantasi dan pemulihan ekosistem karang. Program konservasi berikutnya adalah Bank Gen Biota Laut, sebuah inisiatif penyimpanan genetik dan pengembangbiakan spesies laut langka untuk menjamin keberlanjutan keanekaragaman hayati laut di masa depan.
Enam Zona Merepresentasikan Ekosistem Biota Akuatik
Fortune Indonesia berkesempatan menyusuri MSB pada Sabtu (11/10). Salah satu yang menarik adalah perjalanan enam zona laut yang mewakili ekosistem penting.
Sebelum memasuki area utama, pengunjung lebih dulu melewati lorong berbentuk perut paus, lengkap dengan ornamen ikan-ikan kecil yang merupakan makanannya. Education Manager MSB, Muhammad Khoiri Habibullah, menjelaskan, bahwa elemen ini dihadirkan agar pengunjung dapat merasakan pengalaman seolah berada di dalam ekosistem akuatik sesungguhnya.
Perjalanan dimulai dengan menyusuri Rainforest Zone atau hutan hujan tropis. Area ini merepsentasikan awal mula kehidupan, aliran air dan kolam dari curah hujan tropis menciptakan ekosistem yang penuh dengan kehidupan. Di sini, pengunjung akan menemukan 13 habitat unik yang menampilkan reptil hingga amfibi.
Pengunjung kemudian memasuki River Monster Zone. Area ini menjadi rumah bagi predator air tawar, termasuk spesies dari sungai terpanjang di Indonesia yang mengalir melalui hutan tropis Kalimantan.
Kami berikutnya melangkah ke River Zone. Di area ini, pengunjung dapat mengenal capybara, hewan pengerat terbesar di dunia yang dikenal karena perilaku sosialnya yang unik.
Area berikutnya memasuki Estuari Zone, yang menampilkan keseimbangan antara satwa air tawar dan air laut. Dalam area ini pengunjung dapat berinteraksi langsung dan memberi makan ikan pari dalam kolam sentuh.
Selanjutnya di Zona Pesisir, yang menjadi jembatan antara air tawar dan air laut. Dalam area ini pengunjung dapat melihat langsung kelincahan singa laut dan pinguin Humboldt.
Eksplorasi berlanjut dan ditutup di Zona Laut, sebagai hilir kehidupan akuatik. Pengunjung pun akan memukau dengan terumbu karang dan habitat laut dalam menampilkan predator seperti Bull Sharks and grey reef sharks.
Selain menyusuri berbagai zona, Marine Safari Bali juga menghadirkan Varuna. Ini adalah pengalaman makan mewah dan didampingi pertunjukan teater bawah laut yang spektakuler menggabungkan cerita, musik, seni, dan pencahayaan memikat dalam sebuah pengalaman kuliner dan hiburan kelas dunia.
Turut Memberdayakan Masyarakat Lokal
Melalui MSB, Taman Safari menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat lokal. Khoiri mengatakan, MSB kerap bekerja sama dengan nelayan sekitar untuk pasokan ikan sebagai pakan satwa. Meski demikian, kualitas tetap menjadi prioritas, yang mana setiap pengiriman dicek berulang kali agar bebas dari formalin, sehingga pakan sampai dalam kondisi segar dan aman bagi hewan.
"Makanan ikan itu bekerja sama dengan nelayan lokal, kami rutin dapat pengiriman ikan," ujar Khoiri.
Pengembangan tersebut mendapat dukungan penuh oleh pemerintah pusat dan daerah. Selain masyarakat lokal, MSB ini juga menjalin kemitraan dengan berbagai lembaga internasional, termasuk institusi riset kelautan dan organisasi konservasi global, guna memastikan pengelolaan taman wisata dengan standar tertinggi.
Aswin berharap Marine Safari Bali dapat mendorong pencapaian target kunjungan wisata nasional sekaligus memperkuat citra Indonesia dalam pelestarian laut dunia.
"Kehadiran Marine Safari Bali ditargetkan menarik lebih dari satu juta pengunjung, baik domestik maupun internasional, sekaligus memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat lokal melalui penciptaan lapangan kerja dan peluang usaha baru," kata Aswin.
![[Green SM] Taxi Photo.jpg](https://image.fortuneidn.com/post/20250916/upload_b88e850df7b77b274daba91d86e15409_fa42d2f1-485d-43f9-b65f-d4770052c1ec.jpg)
