Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Aset Bank Umum Tumbuh 6,34%, OJK Dorong Sinergi BPD hingga BPR

Ilustrasi Perbankan/ Achmad Bedoel
Intinya sih...
  • Kinerja industri perbankan nasional stabil dengan pertumbuhan aset Bank Umum 6,34% (yoy) menjadi Rp12.410,7 triliun.
  • Kredit bank tumbuh 10,27% menjadi Rp7.782,2 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 5,51% menjadi Rp8.879,3 triliun di Januari 2025.
  • Kinerja industri BPR/S juga relatif stabil dengan kredit/pembiayaan yang tumbuh 5,41% menjadi Rp166,4 triliun serta DPK meningkat sebanyak 8,70% menjadi Rp166,5 triliun per Desember 2024.

Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja industri perbankan nasional dalam kondisi stabil dengan pertumbuhan aset Bank Umum sebesar 6,34 persen (yoy) pada Januari 2025 menjadi Rp12.410,7 triliun. 

Untuk itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyatakan terus mendorong pengembangan serta penguatan peran Bank Pembangunan Daerah (BPD) BPR, termasuk perbankan syariah, dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Dian menekankan pentingnya perbankan daerah untuk lebih memainkan peranannya, agar perkembangan perbankan berkorelasi positif dengan kondisi perekonomian nasional dan perekonomian daerah.

“Perbankan daerah perlu terus meningkatan kinerja dan kontribusi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah masing-masing, sehingga secara agregat akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional. Kami mengharapkan sinergi antar pihak-pihak terkait di daerah, yakni Bank Indonesia, OJK dan lembaga terkait lainnya dapat terus ditingkatkan,” kata Dian melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (25/3).

Kredit bank masih tumbuh 10,27% di Januari 2025

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae pada Acara The Finance/Istimewa

Di sisi lain, bila melihat kinerja intermediasi perbankan juga tumbuh positif dengan profil risiko yang terjaga. Pertumbuhan kredit tetap melanjutkan double digit growth sebesar 10,27 persen (yoy) menjadi Rp7.782,2 triliun. Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tercatat tumbuh sebesar 5,51 persen (yoy) menjadi Rp8.879,3 triliun.

Sebelumnya, pada Pertemuan Industri Tahunan Jasa Keuangan 2025 yang lalu, OJK telah memproyeksikan pertumbuhan kredit/pembiayaan perbankan pada tahun 2025 berada di kisaran 9-11 persen, didukung dengan penghimpunan Dana Pihak Ketiga yang meningkat di level 6-8 persen. 

Proyeksi ini merefleksikan prospek positif pertumbuhan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian ekonomi dan ketegangan geopolitik yang masih terus berlanjut. Perbankan nasional diharapkan dapat berperan aktif untuk menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan dengan penyediaan pembiayaan bagi pertumbuhan kegiatan perekonomian nasional.

Kredit BPR/S masih tumbuh 5,41% di 2024

Bank Mandiri Gandeng 11 BPR Perluas Pemanfaatan ATM

Sementara itu, kinerja industri BPR/S juga relatif stabil. Fungsi intermediasi industri BPR/S tetap baik, dengan kredit/pembiayaan yang masih tumbuh 5,41 persen (yoy) menjadi Rp166,4 triliun serta DPK meningkat sebanyak 8,70 persen (yoy) menjadi Rp166,5 triliun per Desember 2024.

Searah dengan pertumbuhan di tingkat nasional, pelaku industri perbankan di wilayah Solo Raya juga mampu mencatatkan pertumbuhan yang berkelanjutan. Total Aset Perbankan Solo Raya meningkat 2,29 persen (yoy) menjadi Rp119,53 triliun di tengah kontraksi penyaluran kredit/pembiayaan yang sebesar -2,64 persen (yoy) menjadi Rp103,6 triliun. 

Namun begitu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga mampu mencetak kenaikan sebesar 3,1 persen yoy menjadi Rp97,8 triliun. Perolehan ini merepresentasikan adanya ruang perbaikan untuk pemulihan pembiayaan di tengah pengetatan kondisi likuiditas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us