Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Shutterstock/Mezario

Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) telah menggelontorkan insentif likuiditas Rp136,94 triliun hingga Oktober 2023. Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan jumlah tersebut bertambah Rp28,79 triliun setelah pihaknya mulai mengimplementasikan Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM), dengan besaran insentif maksimum empat persen sejak 1 Oktober 2023.

"KLM yang sudah terealisasi (per 5 Oktober) adalah 120 bank sudah memanfaatkan. Rp28,79 triliun kita sudah tambahkan (likuiditasnya), dari sekitar Rp50 triliun. Jadi, masih ada Rp20 triliun yang bisa dimanfaatkan," ujarnya dalam konferensi pers Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Oktober 2023, Kamis (19/10).

Meski demikian, Perry menegaskan sisa kuota insentif likuiditas Rp20 triliun hanya diperuntukkan bagi bank yang bersedia untuk meningkatkan penyaluran kreditnya ke sektor prioritas sasaran kebijakan, termasuk hilirisasi (minerba, pertanian, perkebunan, dan perikanan), perumahan (termasuk perumahan rakyat), pariwisata dan ekonomi kreatif, UMKM, KUR, Mikro, dan hijau.

"Tapi janji para bankir untuk menyalurkan kredit, loh, Jangan taruh lagi di SBN. Kita tambah likuiditas, dari Rp28,79 triliun masih ada potensi untuk menambah lagi Rp20 triliun bagi para perbankan untuk digunakan menyalurkan kredit ke sektor prioritas tadi" katanya.

<p><strong>Likuiditas tambahan Rp81 triliun</strong></p>

Editorial Team