Dana Kelolaan Allianz Indonesia Tembus Rp39,8 Triliun di 2024

- Allianz Indonesia mencatatkan dana kelolaan senilai Rp39,8 triliun pada 2024, termasuk dana kelolaan Allianz Life, Allianz Syariah, dan DPLK Allianz.
- Pada tahun 2024, Allianz Indonesia mengelola aset di 51 jenis unit link fund dengan proyeksi imbal hasil yang fluktuatif di tengah tantangan eksternal.
- Allianz Indonesia memandang bahwa bisnis asuransi jiwa masih dibutuhkan untuk proteksi selama tahapan kehidupan nasabah, dan terus menerapkan pendekatan fundamental dalam pengelolaan risiko.
Jakarta, FORTUNE - PT Asuransi Allianz Life Indonesia mencatatkan total dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) senilai Rp39,8 triliun pada 2024. Nilai AUM tersebut sudah termasuk dana kelolaan Allianz Life, Allianz Syariah, dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK Allianz).
Chief Investment Officer Allianz Indonesia, Ni Made Daryanti menjelaskan, pada tahun 2024 Indonesia menghadapi berbagai tantangan ekonomi yang dipengaruhi oleh kondisi global.
“Ketidakpastian terkait perubahan suku bunga global, inflasi yang mulai terkendali, terpilihnya Trump sebagai Presiden Amerika Serikat dan pelemahan ekonomi Tiongkok menyebabkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat,” kata Ni Made melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (25/4).
Allianz Life kelola 51 jenis unit link fund

Pada tahun 2024, Allianz Indonesia telah mengelola aset di 51 jenis unit link fund. Ia memproyeksikan imbal hasil unit link masih akan fluktuasi di tengah tantangan eksternal yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi pada tahun ini. Contohnya seperti kebijakan Trump terkait tarif dagang dan pemotongan pajak yang berpotensi mendorong inflasi di AS.
Meski demikian, Allianz Indonesia percaya bahwa saat berbagai kondisi ekonomi tak menentu, tetap ada peluang investasi untuk mendapatkan imbal hasil yang optimal. Begitu pula dengan kondisi saat ini dimana kebijakan tarif Trump akan berdampak pada volatilitas saham dan obligasi.
Allianz Indonesia juga terus memantau dampak kebijakan tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi dan pasar modal Indonesia dengan tetap menerapkan pendekatan fundamental, strategi yang dinamis dan mengutamakan prinsip kehati hatian dalam pengelolaan risiko.
Sebagai pelaku industri finansial yang telah melalui berbagai siklus ekonomi, Allianz Indonesia memandang bahwa bisnis asuransi jiwa masih dibutuhkan untuk proteksi selama tahapan kehidupan nasabah.
“Allianz Indonesia senantiasa mengajak nasabah untuk meninjau secara berkala tujuan investasi, jangka waktu, toleransi risiko, serta alokasi aset sesuai dengan profil risiko,” pungkas Ni Made.