Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dana Kelolaan Bisnis Wealth Management HSBC Indonesia Tumbuh 23%

CAF5C445-DBCF-469F-B270-3E8E826B61B5_1_105_c.jpeg
Peluncuran hasil survei terbaru HSBC Affluent Investor Snapshot 2025 di Jakarta, Senin (15/9)/Dok Fortune IDN
Intinya sih...
  • Dana kelolaan bisnis wealth management HSBC Indonesia tumbuh 23% hingga pertengahan tahun 2025.
  • Pertumbuhan jumlah nasabah kaya atau affluent dari bank asal Hong Kong ini masih tumbuh double digit hingga mencapai 70 persen dalam tiga tahun terakhir.
  • Survei HSBC mengungkapkan adanya tren pergeseran alokasi aset investor dari uang tunai ke aset berwujud, dengan minat terhadap produk-produk baru dan lebih kompleks seperti emas digital, multi-asset solutions, dan private market funds secara signifikan lebih tinggi di kalangan Gen Z dan Milenial.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) masih mencatatkan pertumbuhan positif untuk kinerja bisnis wealth management miliknya hingga pertengahan tahun 2025. Bahkan, pertumbuhan dana kelolaan atau asset under management (AUM) HSBC Indonesia mampu mencapai 23 persen secara Year on Year (YoY).

“Kalau untuk AUM secara year-on-year tumbuhnya double digit ya kenaikan 23 persen rata-ratanya hingga saat ini. Namun dalam 3 tahun belakangan naik 100 persen,”  jelas Head of Networks Sales and Distribution HSBC Indonesia, Sumirat Gandapraja saat memaparkan hasil survei terbaru HSBC Affluent Investor Snapshot 2025 di Jakarta, Senin (15/9).

Tak hanya dana kelolaan, pertumbuhan jumlah nasabah kaya atau affluent dari bank asal Hong Kong ini masih tumbuh double digit hingga mencapai 70 persen dalam tiga tahun terakhir. Ia menyebut kesadaran masyarakat akan investasi juga turut mendorong pertumbuhan bisnis wealth management.

Ini 3 produk investasi yang digemari nasabah affluent

Ilustrasi Nasabah Kaya/ Shuterstock Khongtam
Ilustrasi Nasabah Kaya/ Shuterstock Khongtam

Di sisi lain, survei HSBC juga mengungkapkan adanya tren pergeseran alokasi aset investor dari uang tunai ke aset berwujud. Kepemilikan uang tunai telah menurun menjadi 19 persen dari portofolio investasi, sementara alokasi untuk emas telah melonjak sebesar 12 poin. Sedangkan, kepemilikan investasi lainnya juga terdiversifikasi.

“Minat terhadap produk-produk baru dan lebih kompleks seperti emas digital, multi-asset solutions, dan private market funds secara signifikan lebih tinggi di kalangan Gen Z dan Milenial, yang menunjukkan selera risiko dan adopsi inovasi yang lebih besar,” kata Lanny Hendra, selaku International Wealth and Personal Banking Director, HSBC Indonesia.

Selain itu, survei juga mengungkapkan tiga produk investasi teratas yang saat ini dimiliki oleh investor affluent Indonesia secara umum, yakni emas fisik 44 persen, deposito berjangka 33 persen, dan investasi terkelola sebesar 31 persen.

Lanny menambahkan, fokus utama generasi muda Gen Z & Milenial  adalah mendukung keluarga secara finansial,mendapatkan kekayaan untuk keamanan finansial, dan mempersiapkan pensiun. Hal ini menunjukkan pergeseran prioritas ke arah tanggung jawab keluarga dan stabilitas jangka panjang di usia yang lebih dini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Finance

See More

Dana Kelolaan Bisnis Wealth Management HSBC Indonesia Tumbuh 23%

15 Sep 2025, 19:55 WIBFinance