Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Pengertian Laporan Perubahan Modal. (Shutterstock/wutzkohphoto)

Jakarta, FORTUNE – Bagi para wajib pajak hingga pebisnis mungkin perlu mengetahui disposable income untuk mengatur keuangan pribadi.  Sebab, disposable income berkaitan erat dengan produksi hingga tenaga kerja di sebuah perusahaan.

Disposable income adalah pendapatan yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari setelah dikurangi pajak langsung, seperti PKB (Pajak Kendaraan Bermotor), PPh (Pajak Penghasilan), dan PBB (Pajak Bumi Bangunan).

Tak hanya itu, besar kecilnya disposable income juga menjadi faktor penting penentu daya beli. Sebab, semakin besar pendapatan bebas pajak seseorang maka semakin banyak pula kebutuhan dan keinginan yang dapat mereka penuhi.

Fungsi disposable income

ilustrasi manajemen keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Disposable income memiliki sejumlah peran, yakni sebagai tolak ukur kebijakan perusahaan. Apabila tingkat disposable income tinggi, maka bisnis tersebut dapat membeli lebih banyak bahan baku, kebutuhan infrastruktur, menambah karyawan, dan melakukan ekspansi usaha.

Disposable income juga menjadi salah satu penentu daya beli. Jika mereka tidak mampu membeli lebih banyak produk, maka demand-nya pun berkurang. Imbasnya, perusahaan harus mengurangi produksi, merampingkan jumlah karyawan, dan sebagainya.

Selain itu, tujuan lain dari menghitung disposable income adalah untuk mengetahui kesehatan dan kondisi keuangan perusahaan. Finansial sehat ditandai dengan dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan, pengeluaran tak terduga, dan tabungan masa depan.

Cara menghitung disposable income

Editorial Team

Tonton lebih seru di