Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

DPK Bank Melonjak 11,81%, OJK: Perkuat Likuiditas dari Gejolak Global

Ilustrasi tumpukan uang tunai/Antarafoto Muhammad Adimaja/YU
Ilustrasi tumpukan uang tunai/Antarafoto Muhammad Adimaja/YU
Intinya sih...
  • Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan naik 11,81% menjadi Rp9.695 triliun pada September 2025, mencerminkan likuiditas yang kuat.
  • Penyaluran kredit bank tumbuh 7,70% menjadi Rp8.163 triliun, dengan kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu 15,18%.
  • Rasio Non Performing Loan (NPL) gross berhasil ditekan menjadi 2,24%, sementara Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan tinggi sebesar 26,15% pada September 2025.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat lonjakan himpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan mencapai 11,81 persen (YoY) menjadi Rp9.695 triliun pada September 2025. Pertumbuhan ini cukup kuat bila dibandingkan dengan pertumbuhan di Agustus 2025 yang hanya 8,51 persen (YoY).

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menjelaskan, tingginya pertumbuhan ini mencerminkan likuiditas yang kuat. “Ini menjadi bantalan mitigasi risiko yang kuat (bagi perbankan) untuk mengantisipasi kondisi ketidakpastian global,” kata Dian dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK secara virtual, Jumat, (7/11). 

Sementara itu, likuiditas industri perbankan pada September 2025 tetap memadai dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 130,47 dan 29,30 persen.

Kredit bank naik 7,70%, NPL 2,24%

Ilustrasi tumpukan uang (unsplash.com/Mufid Majnun)
Ilustrasi tumpukan uang (unsplash.com/Mufid Majnun)

Di sisi lain, penyaluran kredit bank juga tumbuh 7,70 persen (YoY) menjadi Rp8.163 triliun pada sembilan bulan pertama 2025. Dian menjelaskan, berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 15,18 persen (YoY), diikuti dengan kredit konsumsi 7,42 persen (YoY), dan kredit modal kerja 3,37 persen (YoY).

“Kinerja intermediasi perbankan pada saat ini stabil dengan profil risiko yang terjaga dan aktivitas operasional perbankan tetap optimal untuk memberikan layanan keuangan bagi masyarakat,” kata Dian.

Sedangkan, untuk rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) gross juga mampu ditekan menjadi 2,24 persen pada September 2025, atau lebih baik bila dibandingkan dengan level di Agustus 2025 yang mencapai 2,28. Sementara itu NPL nett stabil berada di level 0,87 persen.

Kemudian, untuk loan at risk (LAR) bank juga terjaga sebesar 9,52 persen. Adapun ketahanan perbankan Indonesia pada September 2025 tetap kuat. Tercermin dari permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan yang tinggi sebesar 26,15 persen.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Finance

See More

OJK Bakal Hapus Kategori KBMI 1, Bagaimana Nasib 61 Bank Kecil?

07 Nov 2025, 19:05 WIBFinance