FINANCE

Penyaluran Pembiayaan PT SMI Tumbuh Hingga Rp136 Triliun pada 2021

Perseroan mencatatkan laba Rp1,83 triliun.

Penyaluran Pembiayaan PT SMI Tumbuh Hingga Rp136 Triliun pada 2021Suasana proyek pembangunan tol ruas Sigli-Banda Aceh seksi 5 Blang Bintang -Kuta Baro di Aceh Besar, Aceh, Senin (28/3). (ANTARAFOTO/Syifa Yulinnas)
by
21 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan pembiayaan infrastruktur pelat merah PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI mencatatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaaan hingga 16,5 persen atau Rp136 triliun (year-on-year/yoy) saat tutup buku 2021.

“Saya rasa bicara 2021 kita sudah menutup tahun tersebut dengan baik,” kata Direktur Utama PT SMI, Edwin Syahruzad, dalam diskusi daring, Kamis (21/4).

Pada tahun sama, pertumbuhan total asetnya 12 persen (year-on-year/yoy) menjadi Rp114,5 triliun dari sebelumnya Rp100,74 triliun pada periode 2020.

Pertumbuhan aset BUMN berstatus Special Mission Vehicles (SMV) di bawah koordinasi Kementerian Keuangan ini terutama dari kontribusi outstanding pinjaman bersih tersalurkan dari Rp64,95 triliun pada 2020 menjadi Rp74,75 triliun pada 2021.

Tahun lalu, SMI juga banyak tertolong oleh mandat pemerintah, yaitu pemberian akses pinjaman kepada proyek atau kegiatan pemulihan ekonomi pemerintah daerah (PEN Pemda). Adapun untuk penyaluran pembiayaan kepada pemerintah daerah sampai dengan Maret 2022 telah mencapai Rp27 triliun. Penyaluran tersebut mencerminkan 34 persen dari portofolio pembiayaan perseroan.

“Jadi, memang kita akui bersama yang jadi penggerak aktivitas pinjaman dalam rangka PEN kepada pemerintah daerah,” kata Edwin.

Dominan luar Jawa

Sebaran portofolio PT SMI pada Maret 2022 didominasi penyaluran ke luar Jawa, yang persentasenya 63 persen, jauh dari capaian di Pulau Jawa yang 37 persen. Padahal, pada 2020 luar Jawa hanya 55 persen.

“Ini semakin menunjukkan bahwa memang keberpihakan PT SMI sejalan dengan pertumbuhan pinjaman kepada pemerintah daerah ini pengguna pemerintah daerah memanfaatkan PEN Pemda ini semakin tersebar di daerah luar Jawa,” ujarnya.

Mandat ini pun bertujuan mempermudah Pemda agar tetap mampu membangun proyek infrastruktur strategis yang dibutuhkannya, di tengah anggaran yang banyak tersedot untuk penanganan pandemi Covid-19. Misalnya, fasilitas kesehatan, proyek air minum (SPAM), bendungan, rumah susun, sampai transportasi.

Banyaknya kebutuhan dari proyek-proyek tersebut juga terlihat dari arus kas penyaluran pinjaman yang pada periode 2020 senilai Rp17,76 triliun menjadi Rp21,48 triliun tahun lalu. Terakhir, dilihat dari kinerja laba-rugi, SMI berhasil mencetak laba bersih Rp1,83 triliun, turun tipis dari periode sebelumnya yang Rp1,9 triliun.

 

Related Topics