Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Ini Strategi Permata Bank Kurangi Pembiayaan Sektor Tinggi Emisi

Ilustrasi Kantor Cabang Permata Bank/Dok Permata Bank
Ilustrasi Kantor Cabang Permata Bank/Dok Permata Bank
Intinya sih...
  • Permata Bank mengurangi pembiayaan ke sektor tinggi emisi, sesuai aturan POJK 51/2017
  • Strategi internal diterapkan termasuk proses underwriting komprehensif dan evaluasi portofolio pembiayaan secara menyeluruh
  • Permata Bank telah menyalurkan pembiayaan hijau senilai Rp556 miliar
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) terus berupaya mengurangi porsi pembiayaan ke sektor tinggi emisi termasuk batu bara. Upaya ini tentu searah dengan arah aturan POJK 51/2017 yang mana perbankan mulai diwajibkan untuk menyalurkan kredit yang lebih hijau.

Division Head Sustainability Permata Bank, Harfelia Desti menjelaskan bahwa pihaknya memiliki sejumlah strategi internal untuk meminimalisir penyaluran kredit ke perusahaan yang tinggi emisi dan merusak lingkungan.

“Kita sudah punya kebijakan internal khusus pembiayaan berkelanjutan. Jadi sudah ada proses underwriting yang lebih komprehensif. Misalkan ada list of questions untuk kita tahu sebenarnya nasabah kita itu sudah punya plan bertransisi atau belum, dia sudah punya data sustainability report yang komprehensif atau tidak,” jelas Desti saat diskusi media di Jakarta, Senin (22/12).

Selain itu, upaya lain juga dilakukan melalui evaluasi portofolio pembiayaan secara menyeluruh untuk mengurangi pembiayaan ke sektor batu bara. “Jadi kita coba untuk melihat lagi portfolio kita dan kita coba optimalkan lah ya, concentration risk-nya supaya tidak terkonsentrasi di industri-industri yang emisi tinggi,” jelasnya.

Berdasarkan laporan keberjalutannya, bank dengan logo bunga lotus ini tercatat telah menyalurkan pembiayaan hijau atau green financing senilai Rp556 miliar di sepanjang 2024. Jumlah ini salah satunya diperuntukkan untuk pembiayaan properti ramah lingkungan.

Yayasan Cerah catat kredit Permata Bank ke batu bara capai US$424 juta

area produksi tambang batu bara
Ilustrasi aktivitas tambang batu bara. (Freepik)

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Yayasan Indonesia CERAH, Agung Budiono mengungkapkan bahwa masih banyak perbankan nasional yang menyalurkan pembiayaan ke sektor tinggi emisi termasuk batu bara.

Bahkan dalam rentang tahun 2021 hingga 2024, lima bank domestik telah menyalurkan kredit senilai US$5,6 miliar ke batu bara yang terdiri dari Bank Mandiri, BRI, BNI, BCA, hingga Permata Bank. Namun demikian, Agung menyatakan bahwa Permata Bank menjadi penyalur terendah dibandingkan lima bank tersebut.

“Nilai utang batu bara oleh Permata Bank mencapai US$424 juta termasuk rendah dibandingkan dengan Bank Himbara lainnya,” kata Agung.

Meski demikian, Agung berharap aturan yang dibentuk oleh OJK terkait penyaluran kredit hijau bisa segera diterapkan oleh perbankan nasional guna meningkatkan ekonomi nasional yang lebihn hijau dan rendah emisi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Finance

See More

Ray Dalio: Bank Sentral Sulit Adopsi Bitcoin, Emas Tetap Andalan

23 Des 2025, 09:44 WIBFinance